JAKARTA–MI: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedang menyelesaikan bergabungnya dua partai baru ke dalam tubuh partai berlambang kabah tersebut.
Dua partai yang akan bergabung tersebut adalah partai berasaskan Islam dan sudah memiliki badan hukum di Departemen Hukum dan HAM. Salah satu parpol yang akan bergabung itu adalah PPNUI yang merupakan peserta Pemilu 2009.
“Mereka tertarik pada PPP. Ciri-cirinya kita lupa. Kalau tidak salah ada bintang 9-nya. Doakan saja,” ujar Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sambil tertawa, di Jakarta, Selasa (6/5).
Bersatunya dua parpol tersebut ke tubuh PPP merupakan bagian dari strategi menyiasati aturan parliamentary threshold sesuai UU nomor 10 tahun 2008 tentang pemilu. Sebab UU tersebut tidak akan mensahkan calon anggota DPR terpilih dari parpol yang nantinya tak memiliki setidaknya 14 kursi di DPR.
“Ini lagi tahap finalisasi, sudah 90%, 10% lagi yang bersangkutan akan menegaskan mendukung PPP dan membubarkan partainya,” kata pria yang juga menjabat Menneg Koperasi dan UKM itu.
Sumber di PPP menyebutkan terdapat kesepakatan tertentu di balik bersatunya kedua parpol ke PPP. Yakni menyangkut permintaan agar PPP mendukung sejumlah calon anggota DPRD dari kedua partai di daerah pemilihannya.
“Sedang untuk anggota DPR pusat, mereka akan menyerahkan suaranya sepenuhnya untuk PPP,” tandas sumber yang menolak disebutkan namanya itu.
Karena dukungan dua parpol itulah menambah keyakinan Suryadharma dan koleganya di PPP akan terpenuhinya target suara minimal 15 persen di Pemilu 2009. Apalagi, lanjut Suryadharma, kebangkita PPP juga didukung oleh kondisi eksternal parpol semacam terjadinya perpecahan di PKB.
“Saya tidak bisa mengatakan kami diuntungkan atas konflik PKB itu. Tapi situasi dan kondisi biasanya selalu berubah dinamis, dan kondisi saat ini menurut kami berpihak pada PPP,” jelas Suryadharma.
Dia juga menguraikan optimisme tumbuh di PPP seiring banyaknya tokoh-tokoh populer dari ulama, artis hingga olahragawan, yang memutuskan bergabung dengan PPP.
“Contohnya Rhoma Irama, Zaenuddin MZ, Marissa Haque, Icuk Sugiarto, Akri Patrio, dan sebagainya, yang bergabung ke PPP. Semakin banyak yang masuk menandakan semakin dipercayanya partai ini untuk mengemban aspirasi,” jelas dia.
Apakah kasus Al Amin Naution yang ditangkap KPK tidak berpengaruh pada dukungan suara PPP? Suryadharma membantahnya. Menurut dia ada dua indikasi yang menunjukkan kasus Al Amin tak ada pengaruhnya pada dukungan terhadap PPP.
Yang pertama, ketika kasus itu mencuat sedang dilaksanakan Pilkada Jabar dimana calon yang didukung PPP Agum-Nu’man kalah. Peristiwa kedua, pilgub di Sumut dimana PPP mendukung Syamsul Arifin dan akhirnya menang.
“Dari dua kasus yang bertolak belakang ini, kami menyimpulkan kasus Al Amin sebenarnya tak memberi pengaruh apa-apa. Kalau pengaruh, harusnya dua-duanya kalah,” tandasnya. (Mjs/OL-03)
Tulisan ini dikutip dari Media Indonesia Online, Jum’at 30 Mei 2008