Home > News > Feature > Investasi Asing Aceh Baru Sebatas Mimpi

Investasi Asing Aceh Baru Sebatas Mimpi

M.Nizar Abdurrani /The Globe Journal

Banda Aceh – Investasi asing yang didengung-dengungkan pemerintah Aceh layaknya dewa penolong ekonomi ternyata masih sebatas mimpi belaka. Laporan investasi asing yang dikeluarkan oleh Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh tahun 2008 tercatat rencana investasi penanaman modal Asing (PMA) sebesar US$ 1.336.300.000, mengalami kenaikan sebesar 97% dari rencana tahun sebelumnya. Namun sayangnya semua rencana investasi tahun 2008 tersebut belum ada yang terealisasi dengan berbagai alasan. Sedikit titik terang investasi dilakukan oleh perusahaan sepeda motor asal Cina yang membenamkan investasi sebesar 20 miliar di daerah Ujong Batee Aceh Besar.

Sekretaris BIP, Fakhrizal, kepada The Globe Journal beberapa waktu lalu mengakui mereka belum punya catatan berapa realisasi investor PMA hingga kini. Sebab menurutnya, mengenai realisasi itu merupakan kewenangan dari masing-masing sektor atau dinas. ”Misal dengan dinas pertambangan, mereka lebih tahu dalam realisasi proyek karena berhubungan langsung dengan investor pertambangan” ia menerangkan. Namun kedepan BIP berjanji akan pro aktif mendatangi dinas untuk mengambil data, tidak seperti sekarang yang hanya menanti dinas terkait melaporkan perkembangan.

Menyangkut izin investasi di Aceh, Fakhrizal mengatakan wewenangnya masih berada di pusat. BIP sesuai dengan TUPOKSI nya hanya bertugas memfasilitasi pengurusan pemberian izin. “Siapapun calon investor yang datang kemari akan kami terima dan dibantu pengurusan izinnya tanpa mereka harus ke Jakarta” ujarnya. Waktu yang dibutuhkan untuk pengurusan izin sangat relatif, tergantung dengan kelengkapan administrasi yang mereka miliki. ”Misalnya, calon investor ingin memakai tenaga kerja asing, tentunya mereka harus mengurus Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) calon tenaga kerjanya” lanjutnya. Fakhrizal membantah anggapan butuh waktu tiga bulan untuk mengurus izin.”Tidak sampai selama itu lah ”elaknya.

Dari data yang diperoleh The Globe Journal, tercatat hingga November 2008 rencana nilai investasi PMA mencapai US$ 1.336.300.000, oleh 17 perusahaan. Nilai rencana investasi tersebut meningkat 97% dibanding tahun sebelumnya yang hanya senilai US$36.670.997 oleh 12 perusahaan. Menariknya, perusahaan PMA yang telah mendapat izin prinsip tahun 2008 berasal dari beragam negara yaitu Malaysia 6 perusahaan, Korsel 4 perusahaan, Belanda 2 perusahaan. Selanjutnya Singapura,  AS dan  Jerman masing-masing 1 perusahaan. Sedangkan 2 lagi perusahaan PMA tidak mencantumkan negaral asal.

You may also like
Demokrat, PNA dan PAN Dikabarkan Usung Irwandi dan Nova Iriansyah
A Fork in the Road for Aceh
Pentingnya Posisi Aceh dalam Politik Nasional
Scenarios for Aceh’s turning point

Leave a Reply