Banda Aceh – Selama pelaksanaan pemilu 2009 yang disertai dengan libur panjang ternyata tidak terjadi peningkatan penumpang yang signifikan di untuk penerbangan pesawat Aceh. Arus penumpang masuk ke Aceh memang lumayan banyak yang ditandai dengan banyaknya pemantau asing datang tetapi arus penumpang ke luar Aceh sangat sedikit.
Seorang agen perjalanan, Totok Julianto, Senin (13/4) mengatakan tidak ada peningkatan permintaan tiket pada travel yang dipimpinnya. “Seat keberangkatan selalu tersedia dan mudah didapat bahkan dengan harga murah,”katanya.
Saat ini dari bandara Sultan Iskandarmuda Banda Aceh terdapat 6 penerbangan setiap hari yang keluar. ”3 penerbangan dari Garuda, 2 dari Lion Air dan 1 penerbangann Sriwijaya dengan rata-rata seat terisi 70%,”ujarnya. Jenis pesawat yang dipakai Garuda dapat menampung maksimu 126 penumpang, Lion dapat menampung maksimal 170 untuk penerbangan pagi dan 213 untuk penerbangan siang sedangkan pesawat Sriwijaya maksimal 130 penumpang,”ia menjelaskan.
Masa-masa keemasan penerbangan Aceh terjadi pada periode tahun 2007-2008 dimana kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi juga mencapai puncaknya. ”Saat itu penumpang sering kehabisan tiket, kalau mau berangkat harus pesan jauh-jauh hari,”lanjutnya.
Sebagai pebisnis, Totok berharap dengan pemilu yang damai ini akan membawa perekonomian Aceh semakin baik ke depan. “Pasca pemilu saya harap investor dan wisatawan akan lebih banyak lagi berkunjung ke Aceh,”harapnya. Apalagi tanggal 16 April nanti BRR resmi hengkang dari Aceh yang berarti orang dalam daerah Aceh yang menjadi penggerak perekonomian Aceh.[m.nizar abdurrani]