BANDA ACEH – Setelah Air Asia Malaysia sukses membuka rute penerbangan langsung Banda Aceh-Kualalumpur Agustus 2007 lalu, kini giliran maskapai Firefly merintis rute penerbangan baru untuk Aceh.
Anak perusahaan penerbangan Malaysia Airlines (MAS) tersebut dijadwalkan akan membuka rute penerbangan langsung Penang-Banda Aceh-Penang pada 26 Oktober 2008 dengan pesawat ATR 72-500.
“Penerbangan dilakukan empat kali dalam seminggu. Kapasitas yang dimiliki sebanyak 50 penumpang,” kata Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Aceh, Samsunar Hamsya SE, kepada Serambi, Senin (21/7).
Dijelaskan, dibukanya rute tersebut didasari atas tingginya arus lalulintas warga Aceh ke Penang. Setiap harinya, diperkirakan tak kurang dari 60 warga Aceh berangkat ke Penang. Baik untuk tujuan berobat maupun berwisata.
“Karena itu, tahun lalu kita menawarkan proposal ke perusahaan Firefly dan langsung mendapat tanggapan yang positif,” sambungnya.
Pertemuan membahas rencana ini telah dilakukan pada 11 Juli lalu yang dihadiri sebanyak 39 travel agent di Banda Aceh. Selanjutnya, kesepakatan kongkret berupa MoU akan ditandatangani akhir bulan Juli ini.
Meski jenis pesawat ATR 72-500 buatan Boeing itu sama dengan jenis Fokker 50, namun dikatakan Samsunar, fasilitas yang dimiliki sangat baik. Selain menganti jok pesawat dengan bahan kulit, ruang yang disediakan juga lebih luas.
“Dari kapasitasnya 72 penumpang disusutkan menjadi hanya 50 penumpang. Kabinnya juga sangat mewah,” tambahnya.
Dia berkeyakinan, dengan dibukanya rute tersebut akan memudahkan transportasi di kedua wilayah. Selama ini, rute penerbangan ke Penang hanya dilakukan oleh maskapai Lion Air via Medan.
“Mereka (Firefly) mengharapkan SAM Travel menjadi General Sales Agent (GSA) untuk Aceh, sekaligus menfasilitasi travel agent di Banda Aceh menjadi agen Firefly,” ujarnya.
Selain mempermudah akses masyarakat Aceh ke Penang, pembukaan rute tersebut juga memberikan manfaat timbal balik bagi Aceh. Dikatakan, Firefly telah sepakat akan membuat paket wisata dari Malaysia ke Aceh.
“Paket wisata yang ditawarkan sangat murah. Dengan demikian diharapkan akan banyak warga Malaysia datang ke Aceh sehingga bisa saling menguntungkan,” tambah Ketua Astindo Aceh ini.(yos)
Source : Serambi Indonesia