Home > News > Feature > Pergaulan Pariwisata Aceh Jeblok

Pergaulan Pariwisata Aceh Jeblok

Banda Aceh – Kabar yang mengatakan kegiatan pariwisata Aceh tidak satupun masuk dalam agenda pariwisata nasional dibenarkan oleh pengurus Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASIATA) Aceh. Ini merupakan bukti jebloknya pergaulan pariwisata Aceh di tingkat nasional.

Sekretaris ASIATA Aceh, Totok Julianto, Senin (13/4) di Banda Aceh menyebutkan pemerintah Aceh kurang aktif dalam mempromosikan pariwisata ke luar daerah. ”Pelaksanaan event pariwisata tidak bisa diserahkan kepada swasta murni melainkan sangat berkaitan dengan pemerintah daerah melakukan lobi-lobi kepada pelaku wisata di nasional,”ujarnya. Ia menambahkan kegiatan pariwisata di Aceh berjalan secara alami semata tanpa adanya rancangan khusus atau blue print. Pemerintah harus aktif mempromosikan pariwisata kepada berbagai pihak.

Totok mengambil perbandingan dengan Malaysia yang gencar mempromosikan pariwisata negaranya lewat berbagai media. Kampanye pariwisata Malaysia yang memakai slogan ”Truly Asia”, menurutnya benar-benar berhasil menggambarkan citra Malaysia sebagai tujuan wisata. ”Dimana mereka mengiklankannya? Di media Indonesia tak henti-henti mereka promosi,”ujarnya.

Totok bercerita ia pernah berjumpa dengan seorang pelancong asal Jakarta yang telah mengunjungi banyak negara. ”Si pelancong ini mengatakan pantai di Malaysia tidak ada apa-apanya dibanding pantai Aceh.”

Ia juga menyoroti situs-situs bersejarah Aceh yang kurang terawat dan mendapat perhatian. ”Replika pesawat terbang pertama Indonesia di Blang Padang yang pintu-pintunya hampir copot, paling sekali-sekali dirawat,”ia memberi contoh. Juga keberadaan musium tsunami yang hingga kini tidak jelas bagaimana manajemennya dan belum ada benda apapun yang mengisi musium. [m.nizar abdurrani]

You may also like
Demokrat, PNA dan PAN Dikabarkan Usung Irwandi dan Nova Iriansyah
A Fork in the Road for Aceh
Pentingnya Posisi Aceh dalam Politik Nasional
Scenarios for Aceh’s turning point

Leave a Reply