Home > News > Feature > Jurnalis Burma : Pers di Aceh Berkembang Pesat

Jurnalis Burma : Pers di Aceh Berkembang Pesat

Banda Aceh – Pasca bencana gempa bumi dan tsunami serta perjanjian damai RI dan GAM, dunia pers di Aceh berkembang sangat pesat. Banyak terdapat Koran dan kebebasan pers berjalan dengan baik. Hal ini dikatakan oleh seorang jurnalis dari Burma, Sein Win, 38 tahun, kepada The Globe Journal, di Banda Aceh, Sabtu (11/4).

“Saya tidak menyangka pers di Aceh sangat aktif, sungguh berbeda dengan kondisi pers di negara Burma sendiri,”katanya. Sehari sebelumnya ia menghadiri sebuah konferensi pers di hotel Hermes Banda Aceh dan melihat para jurnalis Aceh sangat ekspresif. Wartawan yang juga insinyur teknik sipil ini bekerja sebagai managing director sebuah media online bernama Mizzima.com.

Menurutnya pemerintah Burma menangkapi para jurnalis yang mengkritik tajam pemerintah. “Pemerintah menangkapi jurnalis yang ketahuan bekerja untuk media democratic voice of Burma, tetapi untungnya mereka tidak bisa menangkapi para pendengarnya,”tuturnya.

Sein Win menjelaskan bahwa Burma akan menyelenggarakan pemilihan umum tahun 2010 nanti. Untuk itulah Sein Win berada di Aceh belajar mengenai pelaksanaan pemilu dan mengunjungi rekan sebangsa, pengungsi Rohingya di Idi Rayeuk.

Umumnya jurnalis yang berkunjung ke Aceh adalah jurnalis dari negara Eropa dan Amerika yang sudah jelas mempunyai penampilan fisik yang berbeda. ”Semua orang yang pertama menjumpai saya menyapa dalam bahasa Indonesia bahkan ada tukang parkir yang menyapa dengan bahasa Aceh karena di kira saya orang Aceh,”katanya sambil tertawa. Memang, penampilan fisik Sein Win tidak jauh berbeda dengan orang Aceh, memiliki kulit kecoklatan, dan tinggi badan yang sama dengan orang Aceh.

Masyarakat Burma memiliki kesamaan dengan orang Aceh dalam hal menghabiskan waktu di warung. Bedanya, jika orang Aceh sangat menyukai kopi, masyarakat Burma sangat menyukai teh, ia menjelaskan. [M.Nizar Abdurrani]

You may also like
Kalau Mau Selamat Jangan Pakai Yahoo di Burma
Jurnalis Oposisi Burma Mengunjungi Pengungsi Rohingya

Leave a Reply