M.Nizar Abdurrani, The Globe Journal
Padang – Sedikitnya 1.100 orang dilaporkan tewas dan ribuan lainnya masih terkubur dalam reruntuhan setelah gempa besar mengguncang Sumatera bagian barat. Rumah sakit kewalahan menerima pasien yang terus menerus masuk dan pekerja kemanusiaan terus berusaha menolong para korban. Demikian dilansir oleh The Wall Street Journal yang mengutip AP, Jumat pagi (2/10).
Pejabat berwenang mengatakan mereka memperkirakan korban tewas akibat gemepa 7,6 SR akan terus bertambah karena masih banyak mayat yang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan. Kepala Badan PBB untuk Kemanusiaan, John Holmes hari Kamis kemarin di New York mengatakan bahwa sekitar 1.100 korban tewas telah dilaporkan dari lokasi bencana di Sumatera bagian barat. Hal ini mengacu kepada jumlah korban yang dilaporkan pemerintah Indonesia lebih kecil.
Sebuah gedung kursus berlantai tiga roboh, sekitar 60 orang terjebak di dalamnya, sedikitnya 24 orang dilaporkan tewas. Hotel berlantai enam Ambacang Hotel, dimana 75 persen dari 102 kamarnya terisi saat gempa terjadi. Sekitar 80 peserta sedang menghadiri seminar kelautan yang diselenggarakan pemerintah. Friska Yulianita, 22 tahun, salah seorang peserta seminar, merupakan salah seorang korban yang berhasil diselamatkan. Ia mengatakan saat terjadi gempa ia sedang duduk pintu dan segera berlari keluar menuju lobi. Setelah itu ia tidak ingat apapun selain tiba-tiba sadar dirinya sedang diselamatkan oleh tim penyelamat.
“Sepertinya yang lain tewas,”katanya dari tempat tidurnya yang kumuh di lantai. Ia belum dapat membuka matanya karena memar dan kakinya patah. Ia hanya dapat memanggil lemah perawat tanpa dapat menggerakkan kepala.
RSU Dr. M. Djamil hospital, rumah sakit terbesar di Padang, dipenuhi oleh mayat dan korban luka akibat gempa. Rumah sakit sendiri mengalami kerusakan yang parah akibat gempa. Lantai atas roboh, memaksa para dokter merawat pasien di halaman dalam tenda. Seorang ahli anestesi mengatakan mereka kekurangan cairan infus.
“Kami kewalahan dengan banyaknya korban dan kurangnya air bersih, listrik dan telekomunikasi,”kata Walikota Padang Fauzi Bahar. Kami betul-betul butuh bantuan. Kami meminta bantuan masyarakat untuk ke Padang, mengevakuasi mayat dan menolong korban luka, katanya. Pemerintah pusat mengirimkan pesawat yang membawa bantuan dan dokter hari Kamis, dan Presiden SBY memerintahkan TNI untuk memobilisasi team tanggap darurat.
Wakil Gubernur Sumbar Marlis Rahman, mengatakan yakin persediaan medis masih mencukupi dan sejumlah bantuan akan segera tiba di Padang dari Jakarta Jumat ini, begitu juga dengan rumah sakit apung milik Angkatan Laut yang akan tiba akhir pekan. “Saya harap listrik dan telekomunikasi akan pulih dalam beberapa hari ke depan,”ujarnya.
Selain korban tewas di Padang, pejabat resmi mengatkan sedikitnya 150 orang meninggal di Pariaman, daerah terdekat dengan episentrum gempa. Pemerintah telah menyetujui Rp.250 miliar bantuan tunai untuk para korban. Sedangkan biaya untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur masih dalam perhitungan.
Turut berduka dan berempati atas musibah yang menimpa saudara kita di padang, jambi dan sekitarnya. Terhantar do’a agar saudara-saudara kita dapat tabah menghadapinya. Melihat dari besarnya kekuatan gempa serta kerusakan yang ditimbulkan, sangat berpotensi menjatuhkan banyak sekali korban jiwa. sangat mungkin, jumlah yang sebenarnya bisa berkali lipat dari yang diprediksi, sebab masih banyak korban yang berada di bawah reruntuhan ataupun tertimbun longsor. sungguh suatu musibah yang sangat memprihatinkan dan mengetuk nurani siapapun yang melihatnya.
Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan bisa tabah menghadapinya. bagi kita yang tidak mengalami langsung, mudah-mudahan dapat memberikan bantuan untuk sedikit meringankan beban para korban.
Dijual Rumah