M.Nizar Abdurrani /The Globe Journal
Banda Aceh – Pengamat properti investasi tanah kota Banda Aceh menganjurkan masyarakat untuk membeli tanah yang berada di pinggiran kota jika untuk investasi. Hal ini disebabkan harga tanah diwilayah tersebut masih murah dan kemungkinan harganya akan melonjak cepat akibat pengembangan kota, kata Ir. Bukhari, Selasa (6/10) di Banda Aceh.
Bukhari yang sudah lama menggeluti investasi tanah mengatakan daerah yang saat ini menguntungkan untuk investasi antara lain di sepanjang wilayah menuju Krueng Raya. “Harga tanah di sini murah, berkisar Rp.100 ribu/meter persegi untuk rumah dan Rp.750 ribu/meter persegi untuk bangun ruko,”jelasnya.
Namun kedepan, harga tanah tersebut akan melonjak karena adanya perluasan Banda Aceh. Apalagi dengan adanya wacana jalan tembus dari pelabuhan Ulee Lheue ke Lambada Lhok (arah Krueng Raya) menyusuri pantai, ditambah dengan pembangunan jalan tembus Lambada Lhok– Blang Bintang Aceh Besar.
“Ini menyebabkan wilayah ini sangat strategis dan cocok sekali untuk investasi tanah,”katanya.
Apalagi dengan adanya pemekaran kecamatan di Kajhu (wilayah sepanjang jalan menuju Krueng Raya-red), yang semula hanya satu kecamatan yaitu Darussalam menjadi dua kecamatan dengan ditambah kecamatan Baitussalam.
Bagaimana dengan anggapan bahwa masyarakat Aceh masih trauma dengan tsunami sehingga enggan berinvestasi di daerah dekat pantai? Bukhari menjelaskan trauma memang masih ada tapi sejak dua tahun terakhir daerah tersebut sudah mulai ramai kembali dihuni penduduk. “Rumah-rumah bantuan tsunami yang dulu hanya 25 persen dihuni kini sudah 75 persen terisi,”ujarnya. Ini merupakan bukti masyarakat sudah pudar traumanya.
Selain wilayah menuju Krueng Raya, daerah lain yang sangat potensi untuk investasi tanah adalah kawasan Lhoknga dan Indrapuri. Lhoknga karena jika jalan Banda Aceh – Meulaboh rampung, harga tanah akan melonjak. Sedangkan Indrapuri mengingat perluasan Banda Aceh mengarah ke sisi dalam, tidak mungkin ke sisi laut. “Bisa-bisa Lambaro akan jadi pusat kota,”katanya. Untuk saat ini, daerah-daerah tersebut harga tanahnya relative lebih murah.
Bagaimana dengan investasi tanah dalam kota Banda Aceh? Bukhari menganjurkan agar sebaiknya tidak dilakukan kecuali mungkin untuk non-investasi. “Tanah dalam kota harganya sudah sangat mahal, susah untuk harganya naik lagi dan susah pula menjualnya kembali,”ia menjelaskan.
Ia memberi contoh harga tanah di kawasan Lampeuneuret Banda Aceh yang pernah jadi primadona investasi tanah. “Sejak dibangun jalan tembus dari simpang Dodik hingga ke Lambaro, harga tanah disitu naik gila-gilaan, sehingga susah dijangkau. Tapi kini keadaan berbalik, sudah mahal membeli, susah pula jualnya,”katanya.
Begitu juga kawasan Simpang Surabaya arah terminal baru Batoh. Harga tanah sudah berkisar Rp.3 juta/meter untuk ruko dan Rp.1 juta/meter untuk rumah.
Kawasan yang sudah tidak nyaman lagi untuk investasi tanah bisa saja bangkit kembali jika daerah tersebut diberikan stimulus berupa kegiatan ekonomi.
salam
kalo tanah untuk hunian di daerah simpang surabaya khususnya lamseupeng apakah cocok sebagai tempat tinggal, kira2 permeternya berapa kalo jarak dari jalan rayanya paling jauh 100 mtr.
terima kasih
saya telah mendapat kan kuasa penuh dari pemilik, untuk menjual tanah tanah yg letaknya sangat strategis yaitu : 1.samping Kajati Aceh Jalan menuju lampeuneurut/arah terminal baru luas 1,9 Ha (19,000 m), 2.Ex tambak Lokasi Krueng Cut belakang kilang kayu luas 1,8 Ha (18,000 m) 3. Desa Tanjung Darussalam Luas 1 Ha (10,000 m) kalau ada yg berminat hubungi saya Hp. 085260720207, 085719861969.