Banda Aceh – Sistem kerajaan, sistem otoriter, dan sistem diktator di dunia satu persatu mulai runtuh, seperti kejadian di Mesir dan Libya beberapa waktu lalu. “Sistem terbaik adalah sistem demokrasi, dimana kedaulatan di tangan rakyat, dan Golkar akan memperkuat sistem demokrasi untuk menuju Indonesia Impian,” kata Akbar Tanjung dalam diskusi publik tentang wawasan kebangsaan di Hotel Grand Nanggroe, Sabtu (22/10).
Dia menyebutkan bahwa Negara Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam hal demokrasi setelah India dan Amerika. “Dan Indonesia merupakan negara muslim paling demokratis di dunia,” ungkap Akbar.
Akbar juga mengatakan bahwa demokrasi dan kesejahteraan seperti dua sisi mata uang dan hal tersebut tidak bisa dipisahkan. “Untuk mendapatkan kesejahteraan maka prinsip-prinsip yang dianut dalam sistem demokrasi harus dijaga dan dipertahankan,”paparnya.
Prinsip-prinsip demokrasi yang dikatakan Akbar adalah pembangunan yang adil, yang seimbang antara lahir dan batin, menghormati perbedaan antar sesama, dan hidup dengan suasana yang harmonis.
Terkait dengan wawasan kebangsaan, Akbar mengatakan bahwa Indonesia adalah bangsa majemuk yang mempunyai banyak etnik dan sub etnik dengan keragaman bahasa sebanyak 400 lebih bahasa.
“Contohnya Papua. Papua sangat majemuk karena punya banyak bahasa. Tiap suku tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa suku lainnya. Mereka berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Di sini tergambar bagaimana bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu seperti yang dicetuskan dalam sumpah pemuda,” tuturnya panjang lebar.
Dia mengatakan, dengan kemajemukan yang dipunyai Indonesia, maka wawasan kebangsaan harus dikembangkan. “Jadikan satu sumber kekuatan dari keanekaragaman di Indonesia, agar menjadikan Indonesia yang maju, berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa lain, dihormati di mata dunia dan menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain di dunia,”harapnya.
Source : The Globe Journal
Posted with WordPress for BlackBerry.