PAN Belum Putuskan Calon Presiden dan Wapres
SALATIGA, KOMPAS – Mantan Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR Akbar Tandjung terus mendorong Partai Golkar mengadakan konvensi guna menjaring calon presiden untuk Pemilihan Presiden atau Pilpres 2009. Akbar mengaku masih berupaya maju dalam pilpres melalui Partai Golkar atau melalui mekanisme lain.Hal itu dikemukakan Akbar di sela-sela Orasi Ilmiah, ”Peran dan Tantangan Pemuda dalam Pembangunan Bangsa Menuju Era Globalisasi”, di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (31/5).
”Saya terpanggil untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2009. Sebagai kader Golkar, jika peluang yang ada terbuka, saya akan ikut seleksi. Kalau tidak ada, saya akan melihat peluang yang lain,” kata Akbar.
Menurut dia, meski Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla sudah mengeluarkan pendapat untuk meniadakan konvensi, peluang ini masih terbuka. Hal ini masih dapat dibahas melalui mekanisme Rapat Pimpinan Partai Golkar. Pemilihan calon melalui mekanisme konvensi merupakan inovasi Partai Golkar dan sudah ada suara dari beberapa pengurus di daerah yang menginginkan mekanisme ini tetap ada.
Dalam orasi tersebut, Akbar beberapa kali memberikan sinyalemen kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. Namun, saat ditanya soal kemungkinan akan maju bersama Megawati, Akbar mengatakan belum ada pembicaraan resmi ke arah tersebut karena PDI-P akan mencari pasangan bagi Megawati melalui survei.
Rakernas PAN
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional di Surabaya, Jawa Timur, akhirnya tidak memutuskan siapa calon presiden yang akan diusung. Partai itu lebih memfokuskan energi untuk membesarkan diri.
Ketua DPP PAN Sutrisno Bachir mengatakan, sekarang juga bukan saat yang tepat untuk membahas kekuasaan. PAN lebih suka menggunakan energi partai untuk menyelesaikan persoalan bangsa yang lebih penting. ”Salah satu cara untuk membantu penyelesaian itu dengan membesarkan partai,” ujarnya, Sabtu.
Jika lebih besar dari sekarang, PAN akan lebih mudah meneruskan ide-ide untuk penyelesaian persoalan bangsa. PAN juga akan lebih mudah mendorong perubahan bangsa.
”Soal capres bisa dibahas lain waktu,” ujarnya.
Pembesaran partai itu, antara lain, dengan target 100 kursi di DPR pada Pemilu 2009. Target itu akan diwujudkan dengan kembali menawarkan calon legislatif (caleg), dengan suara terbanyak yang akan menjadi anggota legislatif.
Kemungkinan besar, capres PAN akan ditentukan pada pertemuan caleg tahun depan. PAN hanya menegaskan kader terbaik akan diajukan sebagai capres. ”Saya tulus dan ikhlas jika dipilih nama lain. Kader terbaik tidak harus dari internal,” ujarnya.
Meski tidak membahas soal capres, PAN akan terus mendorong kemunculan pemimpin muda. Kemunculan pemimpin muda merupakan salah satu tanda penting bangsa ini siap berubah. ”PAN akan terus mewacanakan kepemimpinan nasional alternatif yang berani, mandiri, dan berpihak kepada rakyat untuk melakukan kinerja rakyat,” katanya.
Rapat juga merekomendasikan penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). PAN menilai masih banyak cara untuk menghemat APBN selain memangkas subsidi BBM.
”Ada langkah-langkah seperti pengurangan anggaran kementerian dan kelembagaan,” ujar Sekjen PAN Zulkifli Hasan.
Dana tambahan untuk APBN juga harus dicari pemerintah, antara lain, dari renegosiasi kontrak migas. (RAZ/GAL)
Tulisan ini dikutip dari kompas.com, Minggu, 1 Juni 2008