Aksi damai yang diselenggarakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menentang serangan Israel ke Palestina pada pekan lalu, diindikasikan sebagai kampanye dalam bentuk lain.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bambang Eka Cahya Widodo, di Jakarta, Rabu (7/1), mengatakan bahwa unjuk rasa yang mengerahkan ribuan orang tersebut merupakan kampanye karena dalam aksi itu terlihat bendera partai beserta nomor urut PKS yakni 8. “Ada juga orasi yang menurut kami menjabarkan tentang visi misi internasional PKS,” katanya.
Berdasarkan bukti-bukti tersebut, maka dapat diindikasikan aksi unjuk rasa yang diselenggarakan PKS termasuk dalam bentuk kampanye rapat terbatas.
Menambahkan penjelasan Bambang, anggota Bawaslu Wahidah Suaib mengatakan, penunjukan nomor urut peserta pemilu PKS ini mengindikasikan adanya pengenalan pada masyarakat tentang kepesertaan PKS dalam pemilu. “PKS seharusnya menyadari saat ini merupakan masa kampanye, dan partai itu merupakan peserta Pemilu 2009. Kalau memang bukan kampanye, harusnya tak ada nomor urut partai,” paparnya.
Wahidah mengatakan, Bawaslu berencana melaporkan pelanggaran tersebut ke Mabes Polri dalam beberapa hari mendatang.
Jika terbukti PKS menggelar kampanye, maka PKS telah melanggar Peraturan KPU Tentang Kampanye.
Dalam peraturan tersebut diatur mengenai kampanye dalam bentuk rapat terbatas. Kampanye rapat terbatas di tingkat pusat hanya boleh dihadiri maksimal 1000 orang. [EL, Ant]
Source : Majalah Gatra
