(SIGLI) – Suhu politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pidie Jaya makin memanas. Berbagai upaya menjatuhkan saingan politik terus dilakukan masing-masing pendukung kandidat.
Alasan itu berbagai pihak mengharapkan, para kandidat calon bupati dan wakil yang akan bertarung dalam Pilkada Pidie Jaya, dapat menyebarkan konsep perdamaian dan pendidikan politik saat melakukan kampanye. Hal ini penting untuk menjaga makna demokrasi terhadap pilihan rakyat dan perdamaian Aceh yang telah lama dirintis.
Koordinator Pidie untuk Transparansi Anggaran (Pita), Ismail Von. H. Sabi kepada Waspada, Rabu (16/7) mengatakan, melihat situasi politik di Pidie Jaya, hendaknya pasangan calon bupati dapat memberi pendidikan politik kepada masyarakat dengan mengedepankan ukhuwah dan solidaritas dalam Pilkada Pidie Jaya. Hal itu perlu dilakukan untuk menciptakan Pilkada bersih, damai dan demokratis yang merupakan impian dan harapan masyarakat kabupaten baru tersebut.
Menurut Ismail Von H. Sabi, kedamaian dan kenyamanan dalam proses Pilkada tentu saja tidak bisa tercapai bilamana kandidat tidak memberi pencerdasan politik (Politic Education) yang demokratis.
Dengan demikian semua kandidat harus bersaing secara sehat dan mengikrar komitmen siap kalah, siap menang, serta tidak melakukan Black Campaign (Kampanye Hitam-red) terhadap calon lainnya.
KIP Pidie Jaya diharapkan dapat mengantisipasi terhadap peluang dan potensi konflik dengan mengundang kandidat dan tim sukses, agar menandatangani komitmen untuk melakukan Pilkada damai, dengan menghargai hak sipil politik terhadap rakyat untuk menentukan hak politik tanpa ada paksaan dan intimidasi.
PiTA, menurut dia, merupakan lembaga konsen terhadap demokratisasi yang damai dan bersih di Pidie dan Pidie Jaya.(b20)
Source : Harian Waspada