BANDA ACEH – Lembaga internasional, Carter Center telah mendaftar ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) untuk memantau pelaksanaan Pemilu 2009 di NAD.
Ketua Pokja Pemantau KIP NAD, Nurjani Abdullah di Banda Aceh, Selasa, menyatakan, selain itu lembaga nasional, yaitu Komite Independen Pemantau Pemilu Indonesia (KIPPI), juga telah melapor ke KIP untuk memantau pelaksanaan pemilu di Aceh.
“Kedua lembaga tersebut telah mendapat akreditasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta,” katanya.
Sementara itu, kata dia, lembaga lokal yang akan memantau pemilu tercatat mencapai 24 lembaga, namun baru dua yang mengembalikan formulirnya, yakni Forum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aceh dan Konsultan Pemerhati Masyarakat (KPM) Nurani Aceh.
Forum LSM Aceh akan mengerahkan 184 relawan yang bertugas di 23 kabupaten/kota, sedangkan KPM Nurani Aceh hanya 36 orang untuk Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Ia menambahkan, pengembalian formulir paling lambat 30 Maret 2009, sedangkan pengambilannya terakhir pada 25 Maret 2009.
“Formulir yang masuk akan diverifikasi, jika lulus, KIP akan memberi sertifikat dan ‘id card’ sebagai bukti lembaga tersebut untuk melakukan pemantauan,” ujarnya.
Keberadaan pemantau pemilu diatur dalam Peraturan KPU No.45/2008 tentang Pemantau Pemilu. Syarat yang harus dipenuhi setiap lembaga pemantau adalah profil organisasi/lembaga, nama dan jumlah anggota pemantau, serta alokasi anggota pemantau yang akan ditempatkan di daerah. Selain itu, kata dia, rencana dan jadwal kegiatan pemantau serta daerah yang akan dipantau, sumber dana dan surat pernyataan menyangkut independensi lembaga pemantau.
“Pemantau juga melaporkan hasil pantauannya ke KIP, dan jika ada pelanggaran langsung dilaporkan ke panwaslu,” katanya. (amr/ann)
Source : Waspada Online, 24 Maret 2009
