Jakarta – Di dunia politik, pindah kendaraan partai politik (parpol) adalah hal biasa yang dilakukan politisi. Setiap kali lima tahun pindah partai politik juga ada. Menyongsong Pemilu 2009, sejumlah politisi menjadi caleg dari parpol yang berbeda dibanding 2004 dan 1999 lalu.
Siapa saja mereka? Berikut di antaranya:
1. Zaenal Ma’arif. Sebelum tahun 2004 berlabuh di PPP. Tahun 2004 berlabuh di Partai Bintang Reformasi (PBR). Tahun 2009 masuk gerbong Partai Demokrat (PD).
2. Rieke Dyah Pitaloka. Sebelumnya artis ini aktif di DPP PKB. Namun, sudah beberapa waktu lalu pindah ke PDIP. Sekarang Rieke jadi caleg PDIP dari Dapil Jabar II.
3. Chatibul Umam Wiranu. Mantan anggota FKB DPR ini sempat terkenal pada periode 1999-2004. Namun pada 2004-2009 nama dia tidak lolos masuk Senayan. Kali ini, Chatibul Umam menjadi caleg dari PKNU.
4. Budiman Sudjatmiko. Tahun 1999 lalu, dia adalah Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD). Namun, setelah Pemilu 2004, dia gabung ke PDIP. Kini, Budiman jadi caleg PDIP dari Dapil Jateng VIII
5. AS Hikam. Dia menjadi anggota DPR 1999-2004, namun di tengah jalan diangkat menjadi Menristek oleh Presiden Gus Dur. Tahun 2004-2009, dia menjadi anggota DPR dari PKB, namun direcall di tengah jalan. Kini, dia maju menuju Senayan melalui Partai Hanura.
6. Saleh Husin. Tahun 2004 lalu dia aktif di Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, kini dia gabung di Partai Hanura. Dia menjadi caleg nomor 1 dari Dapil NTT II.
7. Pius Lustrilanang. Di awal era Reformasi, Pius aktif di organisasi underbouw PDIP. Namun salah satu korban penculikan 1998 itu maju menjadi caleg Pemilu 2009 dari Gerindra.
Sebetulnya masih banyak politisi yang berganti kendaraan politik. Namun, hingga saat ini, daftar caleg dari masing-masing parpol belum dipublikasikan secara resmi, sehingga belum bisa dipastikan.
Fuad Bawazier mantan anggota DPR dari PAN saat ini juga pindah ke Partai Hanura. “Tapi Pak Fuad gak menjadi caleg. Beliau konsentrasi untuk pemenangan Hanura secara nasional,” kata Saleh Husin, Wasekjen DPP Partai Hanura saat dihubungi detikcom, Rabu (20/8/2008).
Menurut Saleh, sejumlah pengurus teras Hanura memang tidak maju sebagai caleg, karena lebih memperhatikan Hanura secara nasional. “Seperti Pak Fahrul Razi, Pak Wiranto, juga tidak maju sebagai caleg,” kata Saleh yang telah digembleng di Lemhannas selama 9 bulan ini. (asy/nrl)
Source : detik.com
“PERUBAHAN” yang kita inginkan, di anak tirikan oleh para konstituen tua dengan meng-anak emaskan REFORMASI.
“PERUBAHAN” yang mendasar adalah REVOLUSI …. Demi terwujudnya tatanan masyarakat SOSIALIS MURNI
Join di : UNI SOSIAL DEMOKRATIK
Thanks
Saya berharap negara ini tidak ada korupsi lagi……..kasihan donk rakyat miskin…………….jangan gila donk!!!!!!!!!!!!!!!!!!!