Home > Education > Political Marketing > Delapan Partai di Aceh Kehilangan Kursi DPRA

Delapan Partai di Aceh Kehilangan Kursi DPRA

BANDA ACEH – Delapan dari 11 partai politik yang mendapat kursi di DPR Aceh pada Pemilu 2004 diperkirakan akan gagal mempertahankan atau kehilangan kursi pada Pemilu legislatif 2009 di Provinsi Aceh. Data yang diperoleh dari Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh di Banda Aceh, Senin (4/5), dari rekapitulasi suara hasil pemilu di 23 kabupaten/kota ada sembilan partai nasional yang mengalami penurunan perolehan kursi, bahkan ada partai yang gagal sama sekali pada pemilu kali ini.

Delapan parpol tersebut adalah Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sebelumnya sama-sama mendapat 12 kursi di DPRA pada pemilu lalu, pada Pemilu 2009 hanya bisa mendapat delapan dan tiga kursi. Selanjutnya, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sebelumnya meraih sembilan dan delapan kursi, kini turun menjadi lima dan empat kursi.

Partai Bulan Bintang (PBB) yang pada pemilu lalu mendapat delapan kursi kini turun menjadi satu kursi. Bahkan Partai Bintang Reformasi (PBR) yang memiliki fraksi di DPRA dengan delapan kursi, kini tidak memiliki satu kursi pun. Sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sebelumnya dua kini tinggal satu kursi, sedangkan Partai Persatuan Nadhlatul Ummah Indonesia (PKNUI) yang sebelumnya dua kursi kini tidak ada sama sekali. Hanya satu-satunya parpol yang mampu menambah kursinya pada Pemilu 2009 adalah Partai Demokrat yang sebelumnya enam kursi kini menjadi 10 kursi.

Sedangkan dua parpol yang mempertahankan kursinya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang masing-masing tetap mendapat satu kursi. Berkurangnya kursi yang diperoleh sembilan aprpol tersebut, karena munculnya enam partai lokal, satu diantaranya Partai Aceh yang berhasil mendominasi kursi DPRA pada Pemilu 2009 dengan meraih 33 kursi. Pada Pemilu 2009 terdapat 12 parpol yang mendapat kursi, bertambah dua partai, yakni Partai Daulat Aceh (PDA) dan Partai Patriot masing-masing satu kursi.

Menurut pengamat politik dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, M. Jafar, sejak munculnya partai lokal, membuat partai nasional kalah sebelum bertanding. Hal itu terlihat dari masa kampanye, dimana hampir partai nasional peserta pemilu tidak melakukan kampanye terbuka, sementara partai lokal, seperti Partai Aceh hampir di seluruh daerah pemilihan menggelar kampanye akbar. “Saya pikir wajar, kalau Partai Aceh meraih suara terbanyak, karena mereka memang konsisten dan serius untuk menggelar kampanye terbuka yang mampu mengerahkan massa belasan ribu orang,” katanya.(ant)

Source : Serambi Online, 5 Mei 2009

You may also like
KIP Aceh Tetapkan Caleg Terpilih DPRA
Golput di Aceh Capai 700 Ribu Orang
PA Kuasai Empat DPRK
Demokrat dan Golkar Berjaya di Dua Kabupaten

Leave a Reply