JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Kampanye Nasional (Timkamnas) SBY-Boediono meragukan bahwa Timkamnas JK-Win tidak mengetahui beredarnya selebaran gelap yang menyatakan bahwa Herawati, istri cawapres Boediono, memeluk agama Katolik.
Selebaran itu sendiri menyebar di dalam kampanye tertutup capres M Jusuf Kalla di Asrama Haji Medan pada 24 Juni di depan para alim ulama. “Namanya kampanye tertutup, pasti orang yang masuk ke dalam Asrama Haji diseleksi untuk menghindari masuknya orang-orang yang tidak berkepentingan. Namun, bagaimana mungkin orang yang membagikan selebaran bisa bebas bergerak membagi-bagikan selebaran itu,” ujar Sekretaris Timkamnas SBY-Boediono Marzuki Alie, Kamis (25/6) di Bravo Media Center, Jakarta.
Sebelumnya, juru bicara Timkamnas JK-Win, Yuddy Chrisnandi, mengatakan, “Kami tidak mengetahui adanya selebaran itu. Kami malah baru mengetahuinya dari teman-teman wartawan.”
Marzuki mengatakan, penyebaran selebaran tersebut melanggar Pasal 41 Ayat 1 UU 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Saat ini, kata Marzuki, Timkamda SBY-Boediono Sumut telah melaporkan kejadian tersebut kepada Panwaslu Sumut.
Menurut dia, orang yang membagikan selebaran itu kini telah disidik dan diperiksa Polres Kota Medan. “Kami berharap Panwaslu dan kepolisian dapat menindaklanjuti kasus ini,” katanya.
Siang ini, Timkamnas SBY-Boediono, dengan didampingi tim advokat, akan mendatangi Bawaslu guna memperkuat laporan Timkamda ke Panwaslu. Namun, Marzuki enggan merinci pihak terlapor yang akan dilaporkan.
Source : Kompas.com
