Home > Education > Political Marketing > Jangan Abaikan Pemilih Loyal

Klaten, Kompas – Persyaratan calon anggota legislatif atau caleg terpilih meraih minimal 30 persen suara tidaklah cukup. Caleg harus terus membangun basis pemilihnya dan membuat menjadi pemilih loyal. Namun, kalau pemilih sudah loyal, caleg tidak boleh mengabaikan mereka.

Demikian dikatakan Rainer Heufers, Kepala Perwakilan Friedrich Naumann Stiftung (FNS), lembaga nirlaba yang berkonsentrasi pada peningkatan kualitas demokrasi, Senin (24/11), dalam Sekolah Kandidat bagi calon anggota DPRD Kabupaten Klaten (Jawa Tengah) di Klaten.

Rainer mengingatkan kecenderungan peningkatan swing voter, pemilih yang berubah pilihan politiknya atau yang semula mendukung partai politik tertentu kini belum menentukan pilihan. ”Caleg harus tahu sumber dayanya yang bukan tidak terbatas,” ujarnya. Namun, pemilih yang loyal harus diperhatikan, sambil menambah pemilih baru, sehingga tidak beralih ke partai lain atau belum menentukan pilihan.

Suara lain yang bisa digali oleh caleg, lanjut Rainer, adalah dari pemilih pemula. Jumlah pemilih pemula pada Pemilu 2009 relatif besar. Namun, untuk mendekati pemilih pemula tidak bisa dengan mengandalkan orasi atau pidato, melainkan dengan karya nyata.

Sekolah Kandidat itu diadakan FNS dan Paguyuban Klaten Madani (PKM), berlangsung hingga Selasa (25/11). Pada kegiatan itu terungkap pula, caleg tidak boleh mengandalkan uang untuk meraih suara. Uang tak menjamin suara pemilih diberikan kepada caleg yang memberikan dana itu.

Seorang peserta Sekolah Kandidat, Ifyanto, mengakui sebenarnya dirinya juga tak ingin menggelontorkan dana untuk meraih dukungan. Namun, calon pemilih sering kali memintanya. (tra)

Source : kompas.com, 26 November 2008

You may also like
Kaum Difabel Masih Kesulitan Memilih
Identitas Kultural Para Pemilih Mencair
KPU Serius Garap Pemilih Pemula
KTP Merah Putih, Jadi Kendala Pemilu Aceh

Leave a Reply