Jakarta – Debat capres sudah di depan mata. Segala strategi dipersiapkan para tim untuk menjadi pemenangnya. Salah satunya adalah bertanya kepada moderator terkait pertanyaan yang akan ditanyakan.
“Ada yang bertanya seputar debat capres bahkan ada pula yang meminta untuk bersama,” ujar ketua IDI, Fahmi Idris ketika konpers di dalam pembicaraan konsep debat capres di KPU, Jl Imam Bonjol, Senin (15/06/2009).
Akan tetapi Fahmi tidak mau menyebutkan siapa kah para penanya itu. “Secara personal ada yg menghubungi. Kan hidup ini berteman, jadi teman saya banyak. Tapi saya jawab, saya tanya KPU dulu boleh tidak seperti itu,” ujar Fahmi yang akan menjadi moderator debat cawapres tanggal 30 juni 2009 dengan tema meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Fahmi menambahkan, poin pertanyaan lebih baik diberitahu agar para capres dan cawapres fokus dalam memberikan jawaban. “Menurut saya pribadi elaborasi perlu diberi tahu agar jawabannya nggak kemana-mana,” ujarnya.
Agak berbeda dengan Fahmi, Dekan FISIP UGM, Pratikno menyatakan peertanyaan yang sudah dirumuskan seharusnya sudah menjadi rahasia bagi piblik. “Baiknya dari moderator menampung masukan dari berbagai pihak. Tapi kalau sudah dirumuskan perlu adanya rahasia. Kalau mau dberitau, beritahu semuanya, jangan hanya ke satu doang,” tambahnya.
Tak hanya itu, Pratikno yang nanti akan menjadi moderator penutup rangkaian debat capres di tanggal 2 juli dengan tema NKRIi, Demokrasi, dan otonomi daerah, juga mengajukan usul agar para moderator memberikan statement.
“Saya usul agar di awal acara nanti moderator membikin statement bahwa pertanyaannya belum pernah dkomunikasikan kepada orang lain. Karena kita harus memperlakukan semua secara equal,” tandasnya. (amd/ndr)
Source : Detik Pemilu
