JAKARTA – Rencana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membidik pemilih pemula dengan membagikan bingkisan berisi atribut partai dalam peringatan hari kasih sayang (valentine day) dinilai mengejutkan, blunder, dan terlalu berani.
“Saya kira ini manuver mengejutkan, karena perayaan valentine sendiri masih kontroversial. Mayoritas muslim taat tidak terlalu suka, karena asal muasalnya ini terkait kepercayaan agama lain,” kata pengamat Politik Charta Politika, Bima Arya Sugiarto kepada okezone, Senin (9/2/2009).
Selain blunder, kata Bima, efektifitas untuk membidik pemilih muda tersebut juga masih perlu dipertanyakan. “Ini blunder, kalau yang dibidik anak muda. Apakah ini efektif?” imbuh Bima.
Selain teralalu berani, PKS juga dinilai akan mengulangi kesalahah saat menampilkan sosok mantan presiden Soeharto dalam iklan politiknya. “PKS terlalu berani, ini sama saja ketika menampilkan Sosok Soeharto yang tujuannya untuk merangkul elemen yang berbeda dari luar PKS,” terang Bima.
Bima menambahkan, langkah berani PKS ini juga tidak semudah membalikkan teapak tangan, karena anak muda belum tentu mau menerima hadiah itu “Perayaan valentine sama saja, belum tentu anak muda mau, tidak semudah itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, DPR PKS Kota Depok berencana memanfaatkan momen hari Valentine pada 14 Februari mendatang, untuk mencuri perhatian anak muda.
PKS akan membagikan hadiah barang yang identik dengan Valentine seperti cokelat yang diselipkan stiker caleg, atau bunga yang terdapat lambang nomor 8. Hadiah, kata Ketua DPD PKS Depok Mujtahid Rahman Yadi, akan diberikan oleh kader khusus yang akan mendatangi para remaja ini. (ded)
Source : okezone.com