Home > Education > Political Marketing > Kantor Partai Golkar Digranat: Kapolres: Jangan Terprovokasi

Kantor Partai Golkar Digranat: Kapolres: Jangan Terprovokasi

BIREUEN – Insiden penggranatan kantor partai politik di Aceh, kini memasuki babak baru. Bila sebelumnya yang sering menjadi sasaran penggranatan atau pembakaran adalah kantor partai lokal, terutama kantor Partai Aceh (PA), kali ini giliran partai berbasis nasional (parnas) yang menjadi sasaran.

Kamis (22/1) pukul 04.45 WIB, Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya (DPD Golkar) Kabupaten Bireuen dilaporkan digranat orang tak dikenal (OTK). Kantor berlantai tiga itu terletak di pinggir jalan nasional, lintasan Banda Aceh-Medan, tepatnya di Desa Cureh, pusat Kota Bireuen.

Granat dilemparkan pelaku ke lantai dua rumah toko (ruko) yang ditempati partai berlambang beringin itu. Akibatnya, pintu dan kaca jendela pecah, dan sejumlah perabotan rusak. Namun, tak ada korban jiwa maupun yang cedera.

Syahrial (28), staf Partai Golkar yang tidur di lantai tiga kantor itu bersama istri dan seorang anaknya, kepada Serambi mengatakan bahwa menjelang shalat subuh Kamis kemarin ia sekeluarga dikejutkan oleh suara dentuman di lantai dua.

Awalnya Syahrial mengira ledakan keras tersebut berasal dari ban kendaraan yang meledak di areal parkir. Namun, setelah dia pastikan tak ada kendaraan yang parkir di halaman kantor itu, Syahrial mulai bingung. Lalu, ia turun ke lantai dua. Tampak olehnya beberapa bagian dari kantor itu rusak dan berantakan.

“Saya tak tahu ini ulah siapa. Yang jelas, ledakannya keras, meski awalnya saya duga cuma ban meledak. Tapi ternyata di lantai dua ada beberapa kerusakan. Saya duga, itu akibat dilempari granat,” ujar Syahrial yang didampingi H Rusli Saleh, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Bireuen. Ketuanya, M Amin, sedang tak di tempat saat Serambi datang.

Saat kejadian, di kantor itu hanya ada Syahrial dan istrinya, Ratna Juwita, dan seorang anaknya, Sjika Dana (3,5 tahun). Seperti dilukiskan Syahrial, mereka sekeluarga kaget bukan kepalang karena ledakan tersebut sangat keras.

Rusli Saleh menambahkan, kemungkinan granat dilemparkan dari arah jalan nasional, lalu jatuh di lantai dua bangunan tersebut. Akibat ledakan, kaca jendela depan dan belakang pecah. Pintu depan lantai dua hancur, satu unit AC dan 30 kursi plastik rusak, demikian pula jam dinding dan perabotan lainnya.

“Dinding ruangan lantai dua bolong-bolong terkena serpihan granat,” kata Rusli didampingi sejumlah pengurus partai itu.

Taksiran kerugian mencapai Rp 25 juta dan sudah dilaporkan ke Polres Bireuen.

Amatan Serambi di lokasi kejadian, terdapat lobang selebar 36 cm dengan kedalaman 4 cm, puluhan lubang kecil berdiameter sekitar 1 cm terlihat di dinding.

Syahril menambahkan, setelah melihat ada kerusakan, ia langsung menghubungi beberapa pengurus Golkar sekaligus melapor pada aparat penegak hukum. “Setelah tenang sedikit dan tak ada lagi suara dentuman, barulah saya hubungi beberapa pengurus partai dan melapor ke Polsek Jeumpa,” ujarnya.

Belasan anggota Polres Bireuen dan Polsek Jeumpa serta tim identifikasi yang datang ke lokasi kejadian berupaya mencari benda asing yang mencurigakan. Awalnya ditemukan pin (pemicu) granat di halaman depan. Pin granat dan beberapa serpihannya diambil sebagai barang bukti. Kuat dugaan, granat yang dilempar itu merupakan granat jenis manggis, produk Korea.

Beberapa pengurus Golkar Bireuen kepada Serambi mengaku selama ini mereka tidak ada masalah dengan partai lain maupun dengan kelompok lain. “Kami belum mengetahui motif penggranatan kantor partai kami. Beberapa waktu lalu kantor PA juga digranat, bahkan banyak kasus lain tentang partai yang muncul akhir-akhir ini,” kata Yusri, anggota DPRK Bireun dari Golkar, didamping Rusli Saleh.

Yusri dan Rusli Saleh menduga, aksi yang dilakukan orang tak dikenal itu bertujuan sekadar untuk mengusik ketenangan warga Bireuen atau mengganggu Partai Golkar menjelang pemilu yang sudah makin dekat.

Sebelumnya, pada bulan Ramadan lalu, Kantor Partai Aceh (PA) di kawasan Meunasah Blang Bireuen juga dilempari granat sekitar pukul 05.00 WIB. Kantor DPP PA di Banda Aceh juga digranat OTK pekan lalu.

Ganggu ketenangan

Kapolres Bireuen, AKBP Teuku Saladin SH kepada sejumlah wartawan mengatakan aksi pelemparan granat ke Kantor DPD Partai Golkar itu berindikasi untuk mengganggu ketenangan masyarakat yang dapat menjurus kepada adu domba menjelang Pemilu 2009.

“Tampaknya ini sebagai upaya untuk mengusik masyarakat dan mungkin juga untuk mengadu domba menjelang pemilu. Atau ada pihak yang tidak senang melihat masyarakat Bireuen hidup tenang dan kompak,” kata Kapolres Bireuen, Kamis (22/1) kemarin.

Dia harapkan siapa saja yang ingin memunculkan masalah di Bireuen harus berpikir ulang, mengingat masyarakat Bireuen saat ini dalam keadaan tenang dan dia mohon jangan diganggu.

“Suhu politik menjelang pemilu di Bireuen cukup tenang. Bentuk adu domba seperti pelemparan granat ini tidak akan membuat masyarakat Bireuen terpengaruh, apalagi terbakar emosinya. Mungkin nantinya pelaku sendiri yang akan terbakar,” tukas Saladin.

Hasil identifikasi sementara, kata Teuku Saladin, granat itu diduga jenis manggis, buatan Korea. Si pelempar granat mengendarai roda dua. Usai beraksi, pelaku langsung kabur.
Kapolres berpesan agar masyarakat Bireuen tenang dan tidak terpengaruh dengan provokasi pihak tertentu yang siapa tahu hendak mengambil manfaat menjelang Pemilu 2009. (yus)

Source : Serambi Indonesia, 23 Januari 2009

You may also like
Delapan Kabupaten Rawan Intimidasi
Kader Wanita PKS Diusir Saat Bagi Atribut
Ancaman dan intimidasi terhadap parpol marak
Simpatisan partai lokal diancam bunuh

Leave a Reply