Home > Education > Political Marketing > Kertas suara DPR RI di Aceh Tengah rusak

Kertas suara DPR RI di Aceh Tengah rusak

BANDA ACEH – Sebanyak 317 dari 124.762 lembar kertas suara calon anggota DPR yang diterima Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Tengah rusak, sehingga tidak bisa digunakan.

Ketua Pokja Penyelenggara Pemilu KIP Aceh Tengah, Ivan Astavan Manurung di Takengon, tadi malam, mengatakan, jumlah kertas suara yang rusak itu tidak mengganggu proses Pemilu karena masih cukup bagi pemilih.

Pernyataan itu disampaikan saat menerima kunjungan kerja Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin. Ivan mengatakan, KPU melebihkan kertas suara sebanyak dua persen dari jumlah pemilih, sedangkan yang rusak satu persen.

Kepada Bupati Nasaruddin, Ivan Astapan juga memperlihatkan kertas suara caleg DPR yang sudah dilipat dan siap didistribusikan. Menyangkut pendistribusian, KIP Aceh Tengah sekarang masih menunggu pengiriman kertas suara caleg DPR provinsi dan kabupaten/ kota serta kertas suara calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Selain kertas suara, KIP Aceh Tengah juga telah menerima 18 jenis logistik Pemilu diantaranya daftar pemilih tetap, segel, tinta, formulir kelengkapan PPS, dan pena. Apabila semua kebutuhan logistik Pemilu telah tiba, maka KIP Aceh Tengah segera mendistribusikan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang nantinya akan disebar ke 420 tempat pemungutan suara (TPS) di 271 desa dalam 14 kecamatan.

Jumlah pemilih di Aceh Tengah 122.316 orang, sedangkan partai politik peserta Pemilu di daerah itu 34 parpol nasional dan lokal. Caleg DPRK 645 orang yang memperebutkan 30 kursi dari tiga daerah pemilihan.

Menanggapi pemilih lanjut usia, Ivan Astapan mengatakan, pihaknya telah memberi arahan kepada para KPPS untuk menambah bilik suara, yang dikhususkan kepada para lansia dan buta huruf. Bupati Nasaruddin memuji kinerja anggota KIP Aceh Tengah yang telah bekerja optimal dan dia mengharapkan agar kondisi ini dapat dipertahankan.

Kepada seluruh masyarakat diimbau tidak menjadikan Pemilu sebagai ajang perpecahan, tapi memilih wakil rakyat yang akan memperjuangkan harapan dan masa depan negeri ini. Untuk itu ia berharap tidak ada intimidasi atau pemaksaan dari pihak-pihak tertentu. Laporkan kepada petugas keamanan dan Panwaslu agar semua dapat diatasai sebaik mungkin. (eko/ann)

Source : Waspada Online

You may also like
2.000 surat suara di Aceh terendam banjir
Partai Aceh Protes
Suara pemilih rawan rusak
Masyarakat Masih Bingung Model Kertas Suara Pemilu

Leave a Reply