Wakil presiden terpilih Argentina adalah seorang gitaris rock ’n roll. Dia suka mengendarai sepeda motor Harley dan gemar memakai hoodie. Dia memainkan peran utama di balik kecepatan pertumbuhan kemakmuran negara. Dia pun terpilih menjadi wapres dari sebelumnya menteri ekonomi.
Presiden Cristina Fernandez de Kirchner pun memilih Amado Boudou sebagai wakilnya. Ini bukan hanya karena gayanya. Boudou adalah seorang pemain kunci dalam beberapa keputusan tak lazim di bidang ekonomi, seperti nasionalisasi pensiunan swasta dan menggunakan cadangan devisa untuk membayar utang.
Ini memungkinkan Fernandez menyebarkan kekayaan hingga ke kalangan kaum miskin dan kelas pekerja. Ini sangat membantu Fernandez bisa terpilih kembali pada pemilu hari Minggu. Dia meraih margin kemenangan paling lebar dalam sejarah Argentina dengan perolehan 54 persen suara.
Bagaimana dia dan Boudou melakukan ini di tengah kelesuan ekonomi negara-negara dan di tengah banyak negara harus melakukan langkah pengetatan anggaran agar bisa selamat dari krisis finansial?
Sejak Fernandez dan almarhum suami serta pendahulunya, Nestor Kirchner, memasuki istana kepresidenan tahun 2003, mereka memimpin negara dengan salah satu masa pertumbuhan ekonomi paling lama dalam sejarah negara itu.
Ekonomi tumbuh dua kali lebih cepat dibandingkan Brasil, dan lebih cepat dibandingkan negara lain di dunia kecuali China dan India, menurut Center for Economic and Policy Research yang berbasis di Washington.
Pasangan Kirchner itu juga memperkecil jurang kekayaan atau perbedaan pendapatan antara 95 persen penduduk dan 5 persen elite yang selama ini menguasai perekonomian. Kesenjangan dikurangi hampir setengahnya dari sebelumnya. ”Ini terjadi lewat peningkatan anggaran pemerintah untuk tujuan sosial sebanyak tiga kali,” kata ekonom Mark Weisbrot.
Mereka membangun kembali kapasitas industri Argentina setelah sempat hancur tahun 2001. Pemerintah menciptakan lapangan kerja, menurunkan kemiskinan, dan membuat lebih banyak orang mendapat penghasilan.
Mereka melakukan itu dengan mengabaikan inflasi tinggi yang didorong pembelanjaan dengan memilih perekonomian terus bergerak. Sebagai hasilnya, toko-toko tetap buka, bisnis berkembang, serta orang membeli mobil dan TV baru.
Berapa lama pembelanjaan semacam ini bisa bertahan merupakan pertanyaan yang sulit dijawab. La Nacion, surat kabar utama Argentina, memperingatkan dalam kolom opini hari Senin bahwa mesin perekonomian negara itu mengering. Politisi sosialis Hermes Binner, kandidat yang menduduki tempat kedua, mengatakan tak jelas apakah Argentina bisa bertahan menghadapi krisis global mendatang.
Inklusi sosial
Di sisi lain, Argentina masih mempunyai cadangan devisa lebih dari 48 miliar dollar AS, terutama karena langkah penuh risiko yang diambil Fernandez dan menteri perekonomiannya yang berambut gondrong itu. Boudou adalah seorang bujangan dengan dua sepeda motor, memiliki koleksi gitar listrik, dan hidup bersama pacarnya yang wartawati.
Boudou berusaha menarik suara pemilih muda. Pemerintah bisa menggunakan dana untuk ”inklusi sosial”, dengan meningkatkan dana pensiunan, tunjangan anak dan upah minimum sekitar 25 persen bulan lalu. Fernandez bahkan memperluas program dukungan keluarga 3 miliar dengan dekrit presiden sehingga kaum ibu miskin mendapatkan uang tunai pada awal kehamilan.
Ini mempunyai dampak sosial yang besar: antara lain kelas sekolah negeri penuh dengan anak-anak yang tak perlu bekerja atau tercecer di jalanan.
Boudou mengusulkan kepada pasangan Kirchner sebelum menjadi menteri ekonomi agar mereka menasionalisasikan kembali dana pensiunan yang telah diswastakan tahun 1990-an. Fernandez menerima saran Boudou dan tahun 2008 menasionalisasi dana pensiunan. Boudou juga ada di belakang langkah penggunaan cadangan devisa untuk membayar utang luar negara. (AP/DI)
Source : Kompas.com