BANDA ACEH – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) kembali mengaktifkan media centre untuk lebih meningkatkan sosiliasasi tahapan Pemilu 2009.
Ketua Kelopok Kerja Pantarlih dan Sosialisasi KIP NAD, Akmal Abzal di Banda Aceh, Sabtu, menyatakan, pada pertengahan Februari ini KIP akan mengaktifkan kembali media centre dengan menggunakan dana dari APBN dan APB Aceh.
Media center tersebut pernah digunakan pada pilkada gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota di NAD pada 2006.
“Pada pertengahan Februari ini kita coba untuk aktifkan media centre, kalau tidak ada dana dari APBN dan APBA, kita akan coba cari donatur dari lembaga non pemerintah,” katanya.
Ia menyatakan, fasilitas dan sarana media centre masih lengkap, hanya saja KIP terkendala masalah dana dan dukungan sumber daya manusia.
Ia menyebutkan, keberadaan media centre sangat mendesak karena masih banyak informasi tentang tahapan pemilu yang belum disebarluaskan kepada masyarakat.
Akmal mengakui sosialisasi tahapan pemilu belum maksimal karena keterbatasan dana dan SDM. Namun upaya sosialisasi tetap dilakukan, terutama pada perangkat KIP kabupaten/kota sampai ke Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), katanya.
Source : Waspada Online
Asslkm,,
salam perjuangan.
tahapan pilkada aceh telah dilakukan dengan mengikut sertakan calon2 dari independen, dengan hanya modal KTP orang2 berambisi menjadi pewaris tahta gubernur/wakil serta bupati,walikota/wakil bisa jadi calon orang nomor 1 di NAD maupun di Kabupaten/Kota pemilihannya….
tapi sangat disayangkan semua calon yg maju telah melakukan pemalsuan tanda tangan dan memanipulasi data pemilik KTP yang menjadi konstuen pemilu, para calon hanya mengambil KTP tidak pada pemilik KTP melainkan dari kepala Desa, camat maupun dinas kependudukan yang mempunyai hubungan dekat dengan para calon yg maju.
sekarang tugas KIP mencari solusi bagaimana penyelesaian agar para calon benar2 mendapat dukungan dari masyarakat tanpa menipulasi KTP yang diserahkan kepada KIP.
agar para calon yang maju merupakan hasil dukungan dari para masyarakat daerahnya.
karena KIP merupakan tumpuan rakyat yang berharap meluluskan para pemimpin yang betul2 mempunyai integritas dan tidak “PENIPU”.