Home > Education > Political Marketing > KPA minta polisi menindak

BANDA ACEH – Menanggapi timbulnya dugaan pelanggaran hukum terkait penyambutan Hasan Tiro, Komite Peralihan Aceh menyatakan, tidak pernah mengeluarkan perintah atau seruan untuk melakukan pelanggaran itu, sehingga tak perlu ditarik ke urusan politik. Jika terbukti, KPA meminta polisi yang bertindak.

Hal itu disampaikan juru bicara KPA Pusat, Ibrahim Syamsuddin dalam penyataan tertulisnya yang dikirim ke Waspada, pagi tadi. Kata dia, jauh-jauh hari sebelum Hasan Tiro mendarat di Aceh, pihaknya sudah menyerukan agar siapa pun yang terlibat dan ikut dalam kegiatan itu tidak melakukan pelanggaran hukum.

“Termasuk kita larang yel-yel yang tak sesuai MoU serta melarang meneriakkan kata-kata merdeka. Tapi, jika kemudian hari hal itu terjadi, kami mengharapkan ditindak sesuai hukum yang berlaku walau siapa pun mereka,” urai Ibrahim.

Ibrahim mengharapkan agar kasus itu tidak dibawa tataran lain yang menjurus ranah politis. “Menyangkut ekspos terhadap kasus itu, menurut kami biarlah polisi yang menyampaikan. Adalah tidak tepat bila TNI terus menerus menjadi hakim atau memposisikan diri seperti saat konflik dulu,” sela dia.

Kata dia, soal insiden bendera di Masjid Baiturrahman, KPA menilai masalah itu sudah selesai. “Jadi kasus ini jangan dilihat dengan kaca pembesar, sebab di tempat lain di republik ini, penghinaan terhadap simbol negara melebihi kasus di Aceh, tapi tanggapannya biasa saja,” ungkap Ibrahim.

Menurut dia, TNI tidak perlu terlalu reaktif terhadap peristiwa politik dan hukum. Oleh karena itu, dia mengajak bersama-sama menjunjung demokrasi dan supremasi sipil. “Kami yakin semua pihak tahu menempatkan diri. Oleh karena kami mengajak saudara-saudara kami untuk bersama-sama menjunjung tinggi hukum termasuk pola penegakan hukum itu sendiri,” paparnya.

Jubir KPA ini menambahkan, hukum harus jadi panglima. “Untuk itu kami menyerukan polisi menindak siapapun yang mencoba merusak merusak perdamaian di Aceh,” minta salah satu petinggi Partai Aceh ini.

Pada bagian lain, pihak KPA juga mengucapkan terima kasih, kepada semua elemen yang sudah membantu kesuksesan kepulangan Deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Tgk Muhammad Hasan Di Tiro, yang tiba di Aceh, Sabtu (11/10) lalu. “Terima kasih sebesar-besarnya buat pemerintah pusat, kepolisian, TNI, jajaran KPA,” sebut Ibrahim.

Terima kasih juga, lanjut dia diucapkan kepada pihak imigrasi, Bandara SIM dan TNI Angkatan Udara. “Begitu pula kepada pers yang sudah bekerja keras sehingga semua proses penyambutan beliau sukses,” ujar dia.

Source : Harian Waspada, 17 Oktober 2008

You may also like
Delapan Kabupaten Rawan Intimidasi
Kader Wanita PKS Diusir Saat Bagi Atribut
Ancaman dan intimidasi terhadap parpol marak
Simpatisan partai lokal diancam bunuh

Leave a Reply