Home > Education > Political Marketing > LSI : Debat Tak Pengaruhi Pilihan Konstituen

LSI : Debat Tak Pengaruhi Pilihan Konstituen

JAKARTA, KOMPAS.com – Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia memperlihatkan, acara debat capres dan cawapres yang selenggarakan KPU ternyata tak berpengaruh terhadap peta dukungan dan elektabilitas masing-masing pasangan capres-cawapres.

Menurut Burhanuddin Muhtadi, pimpinan LSI, di Jakarta Sabtu (7/4), survei ini digelar dengan tujuan mengetahui apakah debat mampu mengubah peta dukungan atas pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dalam hasil survei yang dibiayai FOX Indonesia ini, acara debat capres dan cawapres yang diselenggarakan KPU ternyata tidak membawa perubahan signifikan terhadap pilihan masyarakat.

Hasil jajak pendapat LSI hingga debat putaran kedua memperlihatkan, 64 persen respondennya menyatakan capres dan cawapres SBY-Boediono merupakan pasangan yang paling baik dalam isi dan penyampaian pendapatnya dalam debat. Sementara pasangan Mega-Prabowo memperoleh 13 persen, dan pasangan JK-Wiranto 11 persen.

Berkorelasi dengan hasil tersebut, pilihan responden untuk pasangan capres-cawapres tidak banyak berubah. Pasangan SBY-Boediono memperoleh sekitar 63,1 persen suara. Sementara pasangan JK-Wiranto dan Mega-Prabowo masing-masing 10,6 dan 19,6 persen.

Dari hasil tersebut, LSI menyatakan bahwa putaran debat capres dan cawapres tidak berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara pasangan SBY-Boediono yang akan tetap unggul atas pasangan Mega-Prabowo dan JK-Wiranto.

Menurut Burhanuddin ada beberapa sebab yang membuat acara debat tidak banyak berpengaruh terhadap pilihan masyarakat. Acara debat diniliainya tidak banyak memperlihatkan perbedaan gagasan di antara para capres-cawapres.

“Selain itu kemungkinan kuat karena para pemilih pada umumnya sudah menentukan pilihan yang cukup kuat sebelum debat dilakukan”, jelasnya.

Mengomentari hasil poling tersebut, pengamat politik Arbi Sanit mengatakan dirinya tidak memandang ini secara kuantitatif. Ia mencoba melihat pasangan ini dari pendekatan kualitatif. Menurutnya wajar saja pasangan SBY-Boediono paling unggul.

“Karena secara track record, pasangan ini memang paling bersih dari dosa masa lalu. Apalagi jika melihat parpol-parpol yang mengusung pasangan ini, mereka jelas memiliki basis massa yang lebih banyak”, kata Arbi.

Source : Kompas.com

You may also like
Hitung Cepat Puskaptis, SBY Menang Satu Putaran
Kalla: Hargai Hasil Hitung Cepat
LSI: Perolehan Pasangan SBY-Boediono Tak Terkejar Lagi
KPU Minta Televisi Tunda Exit Poll

Leave a Reply