JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Kuskrido Ambardi merasa optimistis Pemilu Presiden 2009 berlangsung satu putaran. Kuskrido Ambardi yang akrab dipanggil Dodi ditemui di Jakarta, Rabu (8/7) mengatakan, pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (SBY-Boediono) menang di seluruh provinsi kecuali Sulawesi Selatan (Sulsel), Bali, dan Gorontalo.
“Dari 87,57 persen suara yang masuk, pasangan SBY-Boediono unggul hampir di seluruh provinsi dengan perolehan suara 60,58 persen, Mega-Pro 26,30 persen dan pasangan JK-Win 13,12 persen,” katanya mengutip data yang masuk ke LSI hingga pukul 14.17 WIB.
Dengan demikian, kata Dodi, seluruh syarat Pemilu presiden satu putaran, yaitu salah satu pasangan capres-cawapres harus mendapat suara 50 persen plus 1 dan menguasai 20 persen dari minimal 17 provinsi. Syarat tersebut sudah dipenuhi pasangan SBY-Boediono.
“Bila suara sudah mencapai 76 persen sudah lumayan stabil. Jadi kemungkinan pasangan capres SBY-Boediono bisa dikatakan menang, namun tetap harus menunggu rekapitulasi penghitungan suara KPU,” ujar Dodi.
Di Provinsi Bali yang merupakan basis massa PDIP, Mega-Pro hanya menang 50,91 persen, sedangkan SBY-Boediono 44,08 persen dan JK-Win, 4,28 persen. Sedangkan di Gorontalo pasangan JK-Win menang 48,87 persen, SBY 45,12 persen, Mega-Pro 6,1 persen. Sementara di Sulawesi Selatan pasangan JK-Win memperoleh suara 64,72 persen, SBY-Boediono 32,21 persen dan Mega-Pro 30 persen.
Sementara itu, Koordinator Center Perhitungan Cepat, Deni Irtani mengatakan, metode yang digunakan dalam penghitungan cepat (Quick Count) LSI yaitu “stratified duster random sample” pada 2.116 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 450.000 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia dengan tingkat kesalahan sekitar satu persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Saya kira TPS sebanyak itu cukup mewakili karena tersebar di seluruh provinsi di Indonesia,” katanya.
Source : Kompas.com