BANDA ACEH- Dari pagi hingga malam hari ini, sejumlah petinggi Partai Aceh dan Komite Peralihan Aceh (KPA) seluruh Aceh berkumpul di Banda Aceh membahas strategi merebut hati rakyat dalam pilkada mendatang. Bagaimana strateginya?
Pemangku Wali Nanggroe Malik Mahmud kepada The Atjeh Post mengungkapkan, Partai Aceh bersama Komite Peralihan Aceh (KPA), menyusun petinggi-petinggi panglima sagoe di Kecamatan di 23 Kabupaten/Kota dan Gampong, untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dan mantan para kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
“Sagoe-sagoe di kecamatan dan gampong di Aceh diturunkan ke tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pencerahan, apa yang sudah dilakukan selama ini terhadap proses penandatanganan MoU Helsinki,” kata Malek Mahmud, Minggu, 29 Januari 2012.
Selain itu, kata Malek, pihaknya juga menyatakan siap memperjuangkan bagi hasil bumi, darat dan laut dengan pemerintah Jakarta antara 70 persen untuk Aceh dan 30 persen untuk Pusat. “Karena itu, kehadiran Zikir (Zani-Muzakir) di Pilkada Aceh, akan membawa mamfaat besar bagi daerah Aceh, ungkapnya.
Kedua, sebut Malik, kepala sagoe-sagoe di kecamatan dan gampong, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang perjuangan KPA dalam merebut perhatian pemerintah pusat untuk provinsi Aceh. “Di samping itu, kita juga telah melakukan koalisi sekitar 18 Partai Nasional (Parnas) dan satu Partai Lokal (Parlok), dan didukung sejumlah LSM di Aceh,” katanya.
Informasi yang diperoleh The Atjeh Post, dalam pertemuan tertutup itu Ketua KPA/PA Bireuen Darwis Jeunieb sempat mengadu kepada Malik Mahmud. Darwis bilang, ia sering mendapat laporan dari masyarakat tentang sikap sebagian mantan GAM yang arogan.
Mendapat pertanyaan itu, Malek menjawab, “mantan GAM yang jahat-jahat, jangan bersama kita lagi.” Jawaban Malek itu disambut tepuk tangan yang hadir di ruang pertemuan.[]
Source : Atjehpost.com