LHOKSEUMAWE – Oknum TNI yang bertugas di Kecamatan Nisam dituding mencabut dua pamplet Partai Aceh (PA) di lokasi terpisah di Gampong Barat, Kecamatan Nisam, Aceh Utara, Senin (6/10) sekitar pukul 20.30 WIB. Sementara Dandim Aceh Utara, Letkol Inf Yusep Sudrajat menyatakan pencabutan itu dilakukan pihak muspika setempat karena pamflet PA itu mirip bendera GAM.
Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Daerah I Wilayah Pase, M Jafar Daud, didampingi Sekretaris DPS PA Nisam, Ibrahim Daud, Selasa (7/10) menjelaskan, sesuai keterangan saksi mata, pamflet PA yang baru dipasang pada sore harinya itu dicabut oleh sekitar delapan personel Koramil Nisam, Aceh Utara.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh beberapa warga Desa Gampong Barat. Menurutnya, sebelum oknum anggota Koramil dengan mengendarai sepeda motor mencabut pamflet tersebut, mereka memanggil geuchik dan memberitahu bahwa pamflet itu harus dicabut karena berbentuk bendera GAM. Dimna di samping kiri pamflet tidak ada les putih bertuliskan partai. Namun, katanya, personel itu menyatakan bila nanti ada les putih sebagaimana bendera PA dibolehkan untuk dipajang kembali.
Berdasarkan pernyataan tersebut, M Jafar mengaku keberatan dengan aksi penurunan pamflet itu. Apalagi pada dasarnya anggota Koramil yang ditempatkan di kecamatan itu untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. M Jafar menilai, penurunan pamplet PA terkesan ingin memanasi suasana damai di Aceh yang telah berlangsung selama ini. Namun begitu dia mengaku tetap sabar, dan ia meminta anggota mereka yang lain untuk tetap sabar. “Pada dasarnya kami sangat berharap semua pihak untuk komit menjaga perdamaian,” tandasnya.
Sementara itu, Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Inf Yusep Sudrajat mengatakan, sebenarnya pamplet PA di Gampong Barat itu diturunkan pihak Muspika setempat dan bukan semata-mata oleh personel koramil. Menurutnya, penurunan itu dilakukan karena pada pamflet itu masih menonjol bentuk bendera GAM.
Dikatakan, penertiban tersebut harus dilakukan pemerintah karena Panwaslu belum terbentuk. “Kalau Partai Aceh, ya Partai Aceh yang murni, jangan dibuat dalam bentuk gambar yang menjurus ke arah provokasi,” harap Dandim.
Terkait tundingan bahwa aksi pencabutan pamflet tersebut hanya untuk memanasi keadaan, secara tegas Letkol Yusep membantahnya. Karena, menurutnya, TNI sangat komit dengan perdamaian yang sudah dirasakan maknanya oleh masyarakat Aceh saat ini. “Sepanjang mengesampingkan aturan, Muspika punya hak untuk menertibkan, termasuk penurunan pamflet itu,” pungkas Yusep.(bah)
Source : Serambi Indonesia, 8 Oktober 2008
Hey what a blog,,,so you take any donations? Just curious?
Good information, it was worth reading. Keep up the good work on your posts, I will keep checking back for more posts like this one. If you want checkout my site as well.