BANDA ACEH – Wakil Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Gerard Ho dan Konsul Gavin Chay bertemu petinggi Partai Aceh di Hermes Palace Hotel, Kamis (27/10).
“Pertemuan membicarakan permasalahan situasi di Aceh menjelang pilkada dan pembangunan ekonomi ke depan. Perwakilan Singapura ini juga ingin bersilaturahmi dengan Partai Aceh,” ujar Fachrul Razi, Juru Bicara Partai Aceh, dalam rilis yang dikirim ke The Atjeh Post. Pertemuan berlangsung dari pukul 12.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.
Dari Partai Aceh hadir Muhammad Yahya (Sekjend PA), Fachrul Razi, Teungku Bukhari (Ketua Bidang Ekonomi Partai Aceh). Turut hadir Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Hasbi Abdullah.
Gerard Ho mengatakan di Singapura hanya ada satu partai politik yang berkuasa. “Dan pemerintahan sangat stabil dan pembangunan sangat baik,” ujar Ho.
Terkait pilkada, kepada Ho, Sekretaris Jenderal Partai Aceh Muhammad Yahya mengatakan sangat berbahaya jika dilanjutkan. “Pemerintah tidak memiliki legitimasi, DPRA tidak dapat bertanggungjawab. Sangat berbahaya bagi pemerintah Aceh ke depan, yang utama adalah investasi akan hilang di Aceh,” ujar Yahya.
Dia menambahkan, para calon yang maju dalam Pilkada Aceh hanya mementingkan kepentingan pribadi dan kekuasaan. “Mereka tidak melihat bagaimana dengan kepentingan Aceh secara luas.”
Yahya mengatakan 95 persen rakyat Aceh taat hukum dan tetap menunggu pilkada yang sesuai dengan hukum. “Sementara saat ini hanya terbatas dengan orang orang yang menginginkan kekuasaan.”[]
Source : Atjeh Post