Home > News > Opinion > Partai Islam keok terus, 2009?

Indonesia dengan mayoritas muslim yang berdasarkan sensus tahun 2000 berkekuatan 86,01% adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, negara dengan dominasi muslim yang sangat signifikan namun kenyataanya sejak berdiri tahun 1945, belum pernah sekalipun Islam yang direpresentasikan partai-partai Islam berada di puncak kekuasaan.

Dari Pemilu tahun 1955 sampai Pemilu tahun 2004 Partai – partaiIslam selalu keok dengan partai nasionalis, Statistik pemenang pemilu dari tahun ke tahun sebagai berikut : 1955 ( PNI/22,3%), 1971 (Golkar/62,08%), 1977 (Golkar/62,11%), 1982 (Golkar/64,34%), 1987 (Golkar/73,11%), 1992 (Golkar/68,10%), 1997 (Golkar/74,51%),1999 (PDIP/33,76%), 2004 (Golkar/21,6%).

Terakhir tahun 2004 suara partai-partai berazas Islam jika digabung cuma mencapai 31,8% (PKB,PPP,PKS,PBB,PBR dan PPNUI) .Dalam Pemilu Tahun 2009 tercatat 8 partai yang terang- terangan mengusung azas islam yaitu PKS, PKB,PPP,PBR, PMB,PBB,PKNU, dan PPNUI .

Selama 63 tahun Indonesia merdeka partai-partai Islam cuma jadi pemanis demokrasi. Pemilu 2009 adalah tantangan buat partai-partai berazas Islam untuk membalikkan keadaan, di tengah Blok S ,Blok M dan wacana Blok alternatif.

Blok azas Islam harusnya jadi kuda hitam dan jika sosialisasi dilakukan secepatnya bisa membuat blok lain ketar-ketir.karena secara kultur , visi dan misi blok ini nyaris punya kesamaan karena itu jadi lebih gampang untuk duduk satu meja dan lebih lebih para petinggi partainya masih muda-muda seperti PKB dan PKS yang bisa menjadi motor sekaligus generator blok ini.

Selama 63 Tahun Indonesia merdeka suara-suara Islam cuma terdengar sunyi senyap. Lembaga legislatif dan eksekutif selalu didominasi kaum nasionalis kalau tidak paling-paling kompromi faksi faksi yang ada untuk mencari jalan tengah yang banyak merugikan umat Islam sebagai mayoritas tunggal Indonesia .

Untuk meminimalisasi kegagalan pemilu-pemilu sebelumnya karena tidak terfokusnya ide bersama partai partai Islam, Isu perubahan bisa diusung karena secara fakta selama 63 tahun memang blok blok nasionalis lah yang mengendalikan Indonesia.

Isu perubahan benar-benar lebih pantas di dengungkan blok azas islam yang memang belum pernah berkuasa sekalipun perubahan yang akan diusung tentulah perubahan dengan cetak biru yang jelas dan transparan, perubahan yang sesuai dengan semangat dan nafas blok ini nantinya yaitu islam.

Untuk operasionalnya blok ini bisa membentuk badan Koordinator yang terdiri dari timm pakar, dewan pengawas dan lembaga-lembaga turunan bisa pos relawan , semacam warung kebersamaan dll. Jadi 2009 adalah saatnya untuk membalikkan keadaan . (sit/inilah)
WIWEKO SUNU, wrekodoro@yahoo.com

Source : Waspada Online, 4 Februari 2009

You may also like
Indonesia Bertabur Partai, Hanya 8 yang Siap Hadapi Pemilu
Sistem Suara Terbanyak Perlemah Kelembagaan Partai
Perdamaian Aceh di ujung tanduk
Partai Keadilan Sejahtera: Mosaik Pluralitas Muslim Perkotaan

Leave a Reply