Home > Education > Political Marketing > Partai Relatif Bersih, tetapi Tidak Populer

Partai Relatif Bersih, tetapi Tidak Populer

Jakarta, Kompas – Partai Hati Nurani Rakyat mengklaim diri sebagai partai bersih dan bebas skandal, tetapi tidak populer di masyarakat. Fungsionaris Partai Hanura, Akbar Faisal, yang ditemui di Markas Partai Hanura di Menteng, Jakarta, Kamis (15/12), mengatakan, Partai Hanura tidak pernah berkhianat dalam menangani sejumlah masalah besar, seperti kasus Bank Century, mafia hukum dan pajak, serta sejumlah persoalan besar yang tidak kunjung tuntas.

”Ada partai yang dikenal bermasalah, tetapi entah mengapa tetap dipilih. Kami juga bukan partai kaya, melainkan konsisten dalam perjuangan. Hanura bukan partai bermasalah. Namun, entah mengapa dalam survei-survei tidak muncul sebagai partai yang dikenal luas,” kata Akbar, anggota Komisi II DPR RI.

Menurut Akbar, Partai Hanura dan sejumlah partai menengah lain kurang mampu berkomunikasi politik dalam menjual program partai. Untuk meraih dukungan rakyat, Partai Hanura akan merumuskan sejumlah kebijakan dalam rapat kerja nasional (rakernas) yang berlangsung pada 20-21 Desember di Jakarta.

Akbar menekankan, Partai Hanura tidak melakukan politik transaksional. Pihaknya akan terus mendorong dituntaskannya kasus besar lain yang hingga kini tidak kunjung diselesaikan, seperti rekening gendut pejabat, Muhammad Nazaruddin, kejahatan pemilu, aksi bakar diri Sondang Hutagalung, dan bangkrutnya keuangan daerah.

Ketua Organisasi Rakernas Partai Hanura Djaffar Badjeber menambahkan, pihaknya akan menjabarkan program umum partai dalam pertemuan dua hari di Jakarta itu.

”Diperkirakan 300-an orang hadir dari seluruh Indonesia. Anggota DPR dari Hanura di tingkat kabupaten-kota, provinsi, dan DPR mencapai 1.000-an orang. Hanura populer di tingkat daerah. Entah mengapa perolehan suara yang didapat di daerah tidak seimbang dengan jumlah anggota Hanura di DPR,” kata Badjeber.

Ketua Pengendali Rakernas Muchtosin Arif menegaskan, sesuai tema ”Hanura Tidak Pernah Khianat” akan ditegaskan code of conduct Hanura. ”Para kader yang tidak siap tentu akan ketakutan. Kami tidak main-main membersihkan partai. Kami akan memperkuat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) hingga Pimpinan Anak Cabang (PAC) dalam menyongsong Pemilu 2014,” kata Arif. (Ong)

Source : Kompas.com

You may also like
Ketika Partai Berburu Relawan
Politik dan Uang
Menimbang Partai Agama
Kegagalan Partai Islam

Leave a Reply