JAKARTA, KOMPAS.com — Survei menunjukkan masih banyak warga yang tidak tahu penyelenggaraan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Peneliti Senior Founding Fathers House (FFH) Dian Permata memprediksi partisipasi pemilih rendah dan justru akan menurun dibandingkan Pemilu 2009.
“Ada kecenderungan partisipasi pemilih akan rendah. Kalau KPU tidak mengejar ketertinggalan pengetahuan publik, bisa diprediksi, partisipasi justru lebih turun dibanding 2009,” ujar Dian di Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Ia mengatakan, partipasi publik untuk terlibat dalam pemilu didorong oleh pengetahuannya soal pemilu. Artinya, lanjut dia, jika masih banyak warga yang tidak tahu waktu pelaksanaan pemilu, partisipasi bisa jadi turun. Ia mengkhawatirkan, kualitas demokrasi pada penyelenggaraan Pemilu 2014 menurun.
“Karena, kualitas demokrasi kan bicara soal partisipasi pemilih juga,” kata Dian.
Hal senada disampaikan Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) August Mellaz. Dia mengatakan, salah satu faktor terpenting dalam penyelenggaraan pemilu adalah partisipasi masyarakat. Menurutnya, jika KPU memasang target 75 persen partisipasi masyarakat, tugas KPU masih berat untuk mencapainya.
“Karena ada masalah pengetahuan masyarakat masih rendah. Dan ternyata mereka pun tahu soal pemilu paling banyak bukan dari KPU dan parpol,” Augus.
FFH merilis, 7 persen dari 1.070 responden atau setara dengan 75 orang yang memiliki hak pilih tidak mengetahui ada penyelenggaraan Pemilu 2014. Dari 93 persen responden yang tahu Pemilu 2014, 57,85 persen di antaranya tidak tahu waktu tepat hari pemungutan suara. Hanya 38,97 persen responden yang tahu persis bahwa pemungutan suara diselenggarakan 9 April 2014. Sisanya, 2,05 persen responden mengatakan pileg dilangsungkan 14 April 2014 dan 1,12 persen mengira dilangsungkan pada 19 April 2014.
Survei dilakukan terhadap 1.070 orang responden yang memiliki hak pilih dan dipilih secara acak. Survei diselenggarakan pada 18 Desember 2013 hingga 25 Januari 2014. Angka kemungkinan salah (margin of error) penelitian sebesar 3 persen dan level kepercayaan sebesar 95 persen.
Source : Kompas.com