Home > Education > Political Marketing > Partisipasi Rakyat dalam Pemilu Terus Menurun

Partisipasi Rakyat dalam Pemilu Terus Menurun

JAKARTA–MICOM: Partisipasi masyarakat dalam pemilu di Indonesia mengalami penurunan, tetapi presentasenya masih lebih baik dibandingkan dengan yang terjadi di Amerika Serikat (AS).

Hasil survei Lingkaran Survey Indonesia (LSI) menunjukkan hanya 65-70 persen rakyat Indonesia berpartisipasi dalam pemilu, dengan kecenderungan yang terus menurun.

“Tren ini disebabkan oleh apatisme politik yang semakin menguat. Pemilu dan pemilu kada sudah tidak menarik lagi bagi masyarakat, karena pemimpin yang dipilih tidak merealisasikan keinginan dan harapan masyarakat,” kata jubir LSI Hendrasmo saat menerima kunjungan anggota kongres AS ke LSI di Jakarta, Kamis (16/11)

Zack Hudgins, perwakilan kongres AS dari Partai Demokrat membenarkan bahwa partisipasi warga AS dalam pemilu sangat menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, angkanya sangat jauh di bawah Indonesia.

“Kami ingin sharing pengalaman dan bertukar pikiran dengan berbagai elemen politik yang ada di Indonesia, apalagi mengingat presiden kita (Indonesia dan Amerika) sudah saling mengunjungi dan belajar,” ujar zack.

Ditanya pandangannya tentang politik di Indonesia saat ini, Zack mengaku meningkatnya jumlah konsultan politik di Indonesia adalah sesuatu yang dapat mendukung proses demokrasi. “Hal ini merupakan bagian dari reformasi politik, yang dapat menjadi barometer terhadap transisi demokrasi di indonesia,” ungkap zack.

Ketika ditanya, apakah dalam pertemuan dengan LSI kali ini mereka juga membahas bursa calon presiden Indonesia dengan tolak ukur survei kepuasan terhadap presiden, Nicole Young, direktur humas kota D’ilberveille, Mississipi, enggan berkomentar.

“Maaf, saya tidak bisa berkomentar mengenai hal itu, kami tidak sempat mengikuti perkembangan bursa calon presiden Indonesia,” ujarnya.

Kunjungan balasan ini diadakan sebagai perwujudan program pertukaran pemuda yang diprakarsai oleh persatuan pemimpin politik muda Amerika yang dibiayai oleh pemerintah AS.

Selama 10 hari delegasi AS itu mengunjungi Indonesia dengan agenda diskusi dengan beberapa LSM, komisi pemerintahan, partai politik, dan anggota parlemen. Pada April dan Oktober lalu, delegasi Indonesia berkunjung ke beberapa negara bagian di AS seperti Washington dan Mississipi selama 5 minggu. Mereka mengunjungi kantor-kantor perwakilan pemerintahan. (*/OL-8)

Source : Media Indonesia

You may also like
Pemilu Turki, Pengamat: Partai atau Caleg yang Bagi-bagi Sembako dan Politik Uang Tak Dipilih Rakyat
Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Sederet Opsi Penentu Kemenangan Pilpres
Jajak Pendapat Litbang “Kompas” : Pemilih Muda Lebih Kritis Memandang Kinerja Parlemen
Muhaimin Iskandar dan Jejak Lihai Sang Penantang Politik

Leave a Reply