Kuala Lumpur, Minggu – Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memaparkan ”rencana” penggulingan pemerintahan PM Abdullah Ahmad Badawi tanpa kehilangan kekuasaan. Mahathir meminta pejabat Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) agar tidak membelot ke oposisi, tetapi menjadi independen.
Dengan menjadi independen, kata Mahathir, anggota parlemen dari UMNO tidak akan memberi angin kepada pemimpin oposisi, mantan Wakil PM Anwar Ibrahim, untuk menjadi PM.
”Katakanlah 35 orang keluar dari UMNO. Pemerintahan akan kolaps, PM akan mundur. Jika Anwar mencoba menjadi PM, jangan berikan suara Anda untuk dia,” kata Mahathir di Kuala Lumpur, Minggu (1/6).
”Misalnya, (Wakil PM) Najib (Razak) memutuskan untuk maju dan menjadi kandidat PM, Anda bisa memberikan 35 suara itu untuk dia dan dia menjadi PM tanpa kehilangan siapa pun selain Abdullah,” ujar Mahathir.
Mahathir, yang mengundurkan diri dari UMNO dua pekan lalu, gencar berkampanye untuk menggulingkan Badawi menyusul perolehan buruk koalisi Barisan Nasional pada pemilu parlemen 8 Maret. Dia menyatakan tidak akan bergabung kembali dengan UMNO sebelum Badawi mundur.
Di pihak oposisi, Anwar yakin berhasil menarik sejumlah anggota koalisi berkuasa untuk membelot ke oposisi guna menggulingkan pemerintahan Badawi dan membentuk pemerintahan baru, September mendatang.
Mahathir meremehkan klaim Anwar. ”Saya kira itu impian belaka. Dia memiliki uang, tetapi tidak mungkin mendapat dukungan dari pembelotan. Membelot itu sangat menyakitkan,” ujarnya. (afp/fro)
Tulisan ini dikutip dari kompas.com, Selasa 3 Juni 2008