Jakarta, kompas – Pemilih muda, dengan usia 17-31 tahun, akan menentukan pemenang Pemilu 2014. Jumlah pemilih muda pada Pemilu 2014 diperkirakan 40 persen hingga 42 persen dari total pemilih.
”Partai politik mana pun yang bisa meraih dukungan anak muda, mereka bisa dipastikan memenangi pemilu,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga Maruarar Sirait saat menyampaikan hasil survei DPP PDI-P terhadap pilihan politik pemuda, Senin (25/7), di Jakarta.
Meski PDI-P yang melansir survei, menurut Maruarar, pelaksanaan survei dilakukan lembaga lain di luar partai dan dibuat seobyektif mungkin. Populasi survei adalah warga negara Indonesia berusia 17-31 tahun, sebanyak 1.042 responden. Survei dilakukan pada 17-28 Januari lalu.
Menurut Maruarar, berdasarkan hasil survei, jika pemilu dilaksanakan saat ini, Partai Demokrat tetap akan mendapatkan pemilih muda terbanyak (21,3 persen). Adapun PDI-P mendapatkan 16,1 persen, Partai Golkar 12,3 persen, Partai Keadilan Sejahtera 4,1 persen, Partai Gerindra 2,9 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa 2,8 persen.
Namun, ungkap Maruarar, hasil survei menunjukkan perubahan signifikan karena saat ditanya parpol dipilih dalam Pemilu 2009, responden yang memilih Partai Demokrat sebanyak 39,5 persen, sedangkan PDI-P hanya 12,7 persen dan Partai Golkar 8,7 persen. ”Partai Demokrat masih di atas, tetapi penurunannya cukup jauh,” katanya.
Dari hasil survei, menurut Maruarar, mengenai media massa yang paling disukai, mayoritas responden (86,3 persen) memilih televisi dan hanya 6 persen yang memilih surat kabar. ”Celakanya, stasiun televisi kita juga dikuasai oleh politisi atau mereka yang secara tak langsung bermain politik,” katanya.
Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan, daya kritis pemilih pemuda menjadi penunjang bagi perubahan politik pada masa depan. Partai politik mau tak mau juga harus mengikuti karakter pemuda yang egaliter, antifeodal, dan mandiri.
Aspirasi mahasiswa
Di Bandung, Jawa Barat, Rapat Kerja Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia dimulai Senin kemarin. Rakernas ini akan merumuskan rekomendasi dan arah gerak berdasarkan aspirasi mahasiswa.
”Isu yang diusung berdasarkan pertimbangan matang dan obyektif,” kata Koordinator BEM Pusat M Sayyidi.
Rakernas yang diselenggarakan di Balai Pertemuan Umum Universitas Pendidikan Indonesia tersebut diikuti 49 perguruan tinggi. Rakernas akan berlangsung hingga besok.
Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UPI Dadang Sunendar mengatakan, Rakernas BEM hanya menjadi ajang diskusi ilmiah para mahasiswa. Tidak akan ada gerakan politik yang akan muncul dari acara tersebut. (bil/eld)
Source : Kompas.com
Posted with WordPress for BlackBerry.