Home > Education > Political Marketing > Pemilu Idealnya Diikuti Maksimal 10 Parpol

Pemilu Idealnya Diikuti Maksimal 10 Parpol

MALANG–MICOM: Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Masud Sa’id mengemukakan idealnya partai politik (parpol) di Indonesia yang lolos verifikasi dan ikut dalam pemilu hanya 10 saja.

“Ketentuan parliamentary threshold pada Pemilu 2014 juga ikut menentukan banyak tidaknya parpol yang lolos verifikasi, sehingga ada kemungkinan kurang dari 10 parpol, jika parliamentary threshold nanti benar-benar diberlakukan 5 persen,” kata Mas’ud, Rabu (1/6).

Menurut Mas’ud, keberadaan parpol “kecil”, apalagi parpol baru akan mudah berguguran dan sulit untuk mencapai ketentuan parliamentary threshold (ambang batas perolehan kursi di parlemen), sehingga sulit untuk menembus kursi parlemen. Ia mengatakan, secara teoritis peluang parpol baru sangat sulit dan tidak mudah seperti pemilu sebelumnya (2009), apalagi dalam waktu dekat ini juga akan muncul Undang-Undang (UU) Pemilu dan Parpol yang baru sebagai revisi UU sebelumnya. Jika dipaksakan naik menjadi 5 persen, kemungkinan besar partai politik (parpol) yang lolos hanya 3-4 saja.

“Jumlah parpol yang terlalu banyak seperti sekarang ini memang perlu dipangkas (dikurangi) dengan aturan yang bisa memangkas secara alami, seperti menaikkan persentase perolehan suara yang mencapai ambang batas,” tegasnya.

Hanya saja, tegasnya, apapun bisa terjadi dalam dunia politik. Peluang yang kecil akhirnya juga bisa menembus batas perolehan suara dan sebaliknya parpol besar yang diprediksi mampu mendulang suara cukup signifikan juga bisa jatuh.

Mas’ud juga menyatakan dukungannya terhadap pemangkasan jumlah parpol yang dinilai terlalu banyak. Akan tetapi, proses pemangkasan tersebut tidak terlalu mencolok dengan menaikkan parliamentary threshould secara drastis menjadi 5 persen dari 2,5 persen. “Kita berharap RUU Pemilu sudah disahkan sebelum Pemilu 2014 dilaksanakan, agar lebih simpel dan tidak akan ada lagi parpol yang tidak lolos verifikasi hanya berganti nama saja,” tegasnya. (Ant/OL-04)

Source : Media Indonesia

You may also like
Pemilu Turki, Pengamat: Partai atau Caleg yang Bagi-bagi Sembako dan Politik Uang Tak Dipilih Rakyat
Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Sederet Opsi Penentu Kemenangan Pilpres
Jajak Pendapat Litbang “Kompas” : Pemilih Muda Lebih Kritis Memandang Kinerja Parlemen
Muhaimin Iskandar dan Jejak Lihai Sang Penantang Politik

Leave a Reply