BANDA ACEH – Uni Eropa (UE) akan mengirimkan misi tim ahli pemilu (election expert) ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada pesta demokrasi 2009.
“Kami berharap sudah akan mendapatkan sinyal dari Departemen Luar Negeri dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk misi ahli pemilu,” kata ketua delegasi parlemen Eropa, Hartmut, Nassauer di Banda Aceh, tadi sore.
Hal itu disampaikannya saat memberikan keterangan pers kepada wartawan setelah selama dua hari melakukan kunjungan dan pertemuan dengan jajaran pemerintah maupun institusi lainnya di Aceh termasuk partai politik lokal.
Sebelumnya, komisi Eropa sudah menyatakan kesediaan untuk mengirimkan pemantau asing, tapi sampai saat ini belum ada undangan dari Pemerintah Indonesia sehingga UE sedang membahas untuk mengirimkan ahli pemilu.
Menurutnya, pemantau pemilu dengan tim ahli pemilu memiliki perbedaan di antaranya pemantau dapat melihat semua aspek tahapan pemilu hingga ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan jumlah yang besar. Selain itu, misi pemantau pemilu juga biasanya dipimpin oleh anggota parlemen.
Sedangkan misi ahli pemilu hanya memiliki kewenangan terbatas yaitu hanya melihat beberapa aspek legal, tidak dapat masuk hingga ke TPS dan jumlahnya lebih sedikit serta tidak dapat memberikan pernyataan pers.
Meskipun pemantau asing tidak hadir pada pemilu April mendatang, namun delegasi parlemen Eropa berharap pesta demokrasi di Aceh bisa berjalan baik, aman, dan damai.
Nassauer juga menegaskan bahwa UE tetap netral dan tidak mendukung partai politik manapun yang menjadi peserta pemilu 2009. “Kami tidak mendukung partai manapun. UE hanya mendukung Aceh dan proses perdamaian,” tambah Nassauer.
Delegasi parlemen Eropa yang berjumlah delapan orang berkunjung selama dua hari ke Aceh sejak Sabtu (28/2) lalu untuk melihat persiapan pemilu di Aceh. Pada kunjungan selama dua hari tersebut, parlemen yang terdiri atas negara-negara Eropa itu melihat pada umumnya persiapan pemilu cukup baik termasuk proses rekonstruksi pasca tsunami.
Selain itu, mereka juga menilai pada umumnya proses perdamaian pasca penandatanganan nota kesepahaman (Mou) damai Helsinki berjalan baik di Aceh.
Source : Waspada Online