Home > Education > Political Marketing > Pengamat: Iklan PD vs PDIP Bongkar Gudang

Pengamat: Iklan PD vs PDIP Bongkar Gudang

JAKARTA – Iklan Partai Demokrat dan PDI Perjuangan bak iklan bongkar gudang. Hal tersebut dikatakan pakar komunikasi politik UI Effendy Ghazali, menanggapi iklan politik keduanya yang terbit kemarin, di berbagai media massa.

“Kita berharap, buat iklan jangan seperti bongkar gudang. PDIP mengeluarkan empat isu, sedangkan Demokrat lebih banyak lagi, 26 item,” ujarnya.

Effendy mengatakan, iklan yang saling serang antara keberhasilan di bawah kepemimpinan Presiden SBY dan Megawati, sebenarnya hal yang perlu. Namun, kata dia, jangan sampai mengeluarkan begitu banyak item sampai 26 isu.

“Rakyat akan bingung nantinya,” tukas Effendy.

Dia mencontohkan dalam kampanye calon presiden Amerika Serikat antara Barack Obama dan John McCain. “Misalnya isu tentang rumah,” sebut koordinator master komunikasi politik UI ini.

Dipaparkan, dalam kampanye tersebut Obama mengiklankan bahwa pada tahun 2009 akan banyak warga AS yang kehilangan rumah. Dalam iklan tersebut disinggung bahwa McCain memiliki tujuh rumah. Dan dikatakan, bagi orang yang punya tujuh rumah tidak pantas menempati Gedung Putih karena kalau kehilangan rumah, dia tidak akan tahu rasanya.

“Sederhana. Hanya satu isu, tapi mengena. Saat ini iklan parpol di berbagai media massa, berada di level tinggi. Khawatir masyarakat tidak mengerti hal itu,” kata dia.

Effendy menjelaskan, sebaiknya masyarakat mulai membiasakan diri dengan melihat iklan yang saling menyerang tersebut. Dia mengaku telah lama menggelontorkan ide agar dalam beriklan, partai politik harus memaparkan substansi dan rekam jejak.

“Media massa juga harus ikut serta membiasakan ini. Misalnya, ketika SBY mengklaim telah menurunkan BBM tiga kali. Sebaiknya, pihak Mega mempertanyakan, berapa harga pokok produksi satu liter BBM? Selama ini, selisih harga tersebut kemana saja?” paparnya.

Disarankan Effendy, untuk saling menyerang iklan sebaiknya dengan cara yang indah. Menurutnya, PDIP bisa saja membalas dengan mempertanyakan berkali-kali tentang harga pokok produksi BBM yang diklaim telah turun tiga kali.

“Padahal harga bisa turun sampai level harga Rp2.500. Apa benar telah turun tiga kali? Fakta ini baru bisa dilihat kalau harga produksi BBM sudah dipaparkan,” tandasnya.

Jika PDIP bermain ini dan kemudian terungkap berapa harga riil produksi BBM, maka akan menampar muka demokrat apabila ternyata benar harga BBM bisa turun hingga di level Rp2.500.

“Ini bisa memalukan pihak yang mengklaim telah menurunkan harga BBM. Sebaiknya, tanyakan saja substansi ini,” pungkasnya. (nov)

Source : okezone.com

You may also like
Iklan Kampanye Berlagu Mi Instan Dikritik
Pengamat: Iklan Saling Serang Itu Perlu!
Demokrat Bantah Eksploitasi Anak
Terlibat Iklan Partai, Pendidikan Politik bagi Anak

Leave a Reply