Surabaya, Kompas – Kampanye calon Gubernur Jawa Timur masih sebatas pada ”hiburan” dan kegiatan-kegiatan karikatif bagi warga. Kampanye dengan model seperti ini membuat calon ”selebriti” berpeluang menang.
Hal itu disampaikan pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga, Surabaya, Suko Widodo, dan anggota Komisi Pemilihan Umum Bidang Pendataan Pemilih, Peserta Pemilu, dan Kampanye, Edward Dewaruci, kepada Kompas di Surabaya, Jumat (11/7).
Edward melihat kampanye yang ada sekarang tidak efektif sebab proses kampanye itu hanya bersifat karikatif. Warga mengikuti kampanye hanya sebagai pengisi waktu kosong. Kampanye, lanjutnya, seharusnya diisi dengan pendidikan politik bagi warga, seperti forum dialogis antara calon dan warga di tingkat kelurahan ataupun hingga tingkat RT.
”Kalau kampanye seperti sekarang, calon yang selebriti akan mendapat keuntungan, apakah itu berasal dari artis ataukah dari birokrat yang sebelumnya sudah dikenal warga,” tuturnya.
Adapun Suko Widodo menilai, kampanye pemilihan Gubernur Jatim selama ini hanya untuk penguatan pencitraan (branding) yang sudah dibuat oleh para calon selama ini. ”Kampanye sekarang tidak akan berdampak pada dukungan bagi calon. Sudah tidak mungkin mengubah jumlah dukungan suara,” kata Suko.
Kampanye yang digelar selama dua pekan itu tidak akan signifikan untuk meningkatkan suara pemilih.
Menurut Suko, tim pemenangan hanya memasarkan calon secara fisik. ”Hanya menjual singkatan nama seperti Kaji, SR, Salam, Achsan, dan Karsa,” ujarnya.
Anggap efektif
Ketua tim pemenangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa), Martono, mengatakan, pihaknya akan mengubah sasaran kampanye. Dalam sepekan terakhir masa kampanye, pihaknya akan menyentuh para pemilih yang belum menentukan pilihan. ”Untuk yang sudah mendukung, kami tinggal merawat saja,” ujarnya.
Tim pemenangan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji), Sirojul Munir, menilai kampanye yang dilakukan sejauh ini sudah cukup efektif.
Sirojul mengemukakan, pasangan Kaji selama ini menggelar kampanye dengan panggung terbuka yang menarik massa dengan artis seperti penyanyi dan pedangdut. Selain itu, kunjungan ke pasar-pasar dan jalan sehat serta pengajian.
Tim sukses pasangan Sutjipto-Ridwan (SR), Ali Mudji, menilai, kampanye berupa kunjungan ke berbagai komunitas cukup efektif. Hal ini, kata Ali, adalah pemantapan dari proses-proses yang sudah dilakukan. Adapun kehadiran Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada kampanye tanggal 14-16 Juli di Jatim juga dianggap sebagai modal untuk kampanye pada minggu terakhir.
Secara terpisah, Ketua Tim Sukses Achmady-Suhartono (Achsan) Syafik Rofi’i mengatakan, kampanye berupa kunjungan ke pasar-pasar dan bagi-bagi atau menjual murah sembako dinilai efektif karena mengarah langsung pada kantong-kantong massa. Karena itu, hal ini akan dilanjutkan pada pekan depan. (INA/RAZ/IDR/VIN/NWO/DIA)
Source : Kompas.com