BALIKPAPAN, TRIBUN – Jika Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim harus berlanjut putaran kedua, maka para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang lolos akan melakukan kampanye kembali. Tetapi, cara kampanye yang dilakukan tidak sama dengan putaran pertama. Mereka hanya dibolehkan berkampanye di dalam ruangan tertutup, menjelaskan visi dan misi mereka kepada audiens yang mereka undang untuk hadir.
“Para calon tidak boleh pawai keliling kota. Mereka juga tidak boleh pasang iklan di media. Hanya boleh kampanye di ruangan tertutup dan mengundang pendukung mereka. Tapi kalau mau undang wartawan meliput acara mereka kampanye dalam ruangan tertutup itu silahkan saja,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kaltim, Jafar Haruna, kepada Tribun, Minggu (1/6).
Meski belum pasti akan dilakukan putaran kedua, Jafar sudah mengingatkan kepada pasangan calon untuk selalu menjaga situasi kampanye tetap berjalan kondusif. Kampanye yang dilakukan pada putaran kedua ini juga tidak diberikan waktu yang lama, hanya tiga hari. “Karena itu gunakan waktu sebaik-baik mungkin dan ikuti aturan main,” kata Jafar.
Ketika ditanya kapan akan dilakukan kampanye putaran kedua, Jafar menjawab dilakukan setelah KPUD mengumumkan hasil perolehan suara pada 10 Juni 2008 mendatang. “Kalau kapan pastinya saya tidak mau bicara. Nanti dipikir kita KPUD senang ada putaran kedua. Nanti dipikir kita bikin proyek lagi,” kata Jafar.
Terkait wacana putaran kedua ini, Jafar mengatakan bahwa ia dan teman-teman di KPUD secara pribadi tidak berharap terjadi. Tetapi kalau hasil perolehan suara dan undang-undang mewajibkan harus dilakukan pemungutan suara kedua, maka putaran kedua mau tidak mau harus dilakukan. “Kita tidak mau, tapi kalau undang-undang mengatakan begitu kita siap,” katanya.
Sementara itu seperti diberitakan Tribun (31/5), hasil rapat antara Muspida dengan KPUD memutuskan putaran kedua akan digelar September, setelah pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Kaltim berakhir. KPUD juga segera mengajukan anggaran dana untuk pelaksanaan putaran kedua ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, setelah dipastikan harus dilaksanakan putaran kedua.
Ketika ditanya berapa besar dana yang akan diajukan, Jafar mengaku sudah membuat anggarannya namun belum bisa memberitahu besarnya. Ia menilai pembicaraan mengenai dana ini masih terlalu cepat mengingat putaran kedua belum pasti dilakukan.
“Sebenarnya terlalu pagi kalau kita sudah bicara dana dan proses di putaran kedua ini. Karena belum diketahui secara pasti apakah akan dilakukan atau tidak. Penghitungan suara kan belum tuntas,” katanya.
Sementara itu, warga yang tidak mendapatkan kartu pemilih saat pencoblosan di Pilgub Kaltim lalu, akan segera mendapatkannya. KPUD melalui Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Pilgub Kaltim, segera melakukan penyisiran ulang penduduk Kaltim, untuk mendata kembali pemilih.
“Kita akan data warga yang belum dapat kartu, dan mereka akan mendapatkan hak suaranya pada putaran kedua. Tapi kalau memang benar terjadi putaran kedua ya,” kata Jafar Haruna.
Pada proses pemungutan suara 26 Mei 2008 kemarin, beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) didatangi warga yang kecewa. Mereka menanyakan mengapa tidak mendapatkan hak pilih untuk mencoblos salah satu pasangan calon di Pilgub Kaltim. Ketika ditanya berapa banyak warga Kaltim yang tidak mendapatkan kartu pemilih, Jafar tidak mengingatnya.
“Kita akan data mereka supaya mereka bisa ikut pesta demokrasi ini, bisa nyoblos juga,” ujar Jafar. Salah satu kota yang mengalami hal ini adalah Samarinda.
Pada pemungutan suara kemarin, Jafar mengakui banyak warga yang tidak menggunakan hak suaranya. Karena itu Jafar mengimbau agar mereka memanfaatkan hak pilih mereka semisal terjadi putaran kedua nanti. “Mari kita gunakan hak suara lebih proaktif, jangan sia-siakan kesempatan ini. Nasib Kaltim ada ditangan kita sendiri, karena itu gunakan hak suara Anda,” katanya.(bdu)
Tulisan ini dikutip dari Tribun Kaltim, 3 Juni 2008