Pekanbaru, Kompas – Setelah imbauan lisan belum juga ditanggapi, Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Riau meminta semua pasangan calon gubernur Riau yang akan bertarung pada 22 September nanti mematuhi proses atau tahapan pilkada, terutama menyangkut jadwal kampanye yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Riau.
Panitia Pengawas (Panwas) tak akan segan-segan memberi peringatan dan tindakan tegas kepada setiap calon apabila terjadi pelanggaran dalam tahapan pilkada dimaksud.
Demikian disampaikan Ketua Panwas Pilkada Riau Dicky Rinaldi, Rabu (23/7) di Pekanbaru. Ia menyampaikan, pihaknya telah mengeluarkan surat Panwas Riau tentang permintaan itu dengan nomor 018/PWS/VII/2008 tertanggal 22 Juli 2008.
”Kami sudah mengirimkan surat pemberitahuan ketentuan itu kepada tiga pasangan calon gubernur Riau dan pengelola media massa di Riau,” ujar Dicky.
Sesuai keputusan KPU Riau, jadwal kampanye Pilkada Riau dimulai pada 5-18 September 2008. Namun, fakta di lapangan menunjukkan, semua calon sudah melakukan kampanye terselubung dengan memasang baliho, spanduk, atau iklan di media massa lokal.
Pengamatan Kompas, spanduk dan baliho tentang calon terdapat di seluruh penjuru Kota Pekanbaru. Di media massa, beberapa calon aktif mengiklankan diri dengan cara menampilkan iklan bergambar kegiatan atau menampilkan hasil-hasil pembangunan yang telah dilakukan calon selama ini.
Senin lalu, KPU Riau menetapkan tiga pasangan calon gubernur Riau. Pasangan Chaidir (Ketua DPRD Riau dari Partai Golkar)- Suryadi Husaini (Ketua PDI-P Riau) mendapat nomor urut satu. Pasangan Rusli Zainal (mantan Gubernur Riau)-Mambang Mit (Sekdaprov Riau) mendapat nomor urut dua dan pasangan Thamsir Rahman (Bupati Kabupaten Indragiri Hulu)-Taufan Andoso Yakin (Ketua DPD PAN Riau).
”Kami meminta pasangan calon, parpol pengusung, juru kampanye, dan tim sukses untuk tak melakukan kampanye di luar jadwal yang sudah ditetapkan KPU Riau. Kami juga mengimbau agar mereka membuka, mencabut, menanggalkan, semua atribut dan alat peraga, spanduk, baliho, stiker, dan sebagainya di tempat- tempat yang tak dibenarkan undang-undang. Adapun kepada media massa, kami meminta tak mengakomodasi iklan kampanye pasangan calon sebelum jadwal kampanye yang ditetapkan KPU Riau,” kata Dicky.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Gubernur Riau Wan Abu Bakar juga menyampaikan pesan yang sama seperti Panwas Pilkada Riau. Wan, yang merupakan Wakil Gubernur Riau, meminta agar semua pasangan calon mencopot semua poster, baliho, dan spanduk yang berisi kegiatan kampanye terselubung.
”Nanti akan ada masanya kampanye. Pada saat kampanye, manfaatkan waktu itu sebaik mungkin. Bersainglah secara sehat, jangan ajarkan rakyat Riau contoh yang kurang baik dalam berdemokrasi. Kita ingin Riau menjadi pilkada terbaik di Indonesia. Sebaiknya semua calon yang bertarung saling menghormati,” ujar Wan yang gagal ikut bertarung dalam Pilkada Riau karena tidak memenuhi persyaratan. (SAH)
Source : kompas.com
kami meminta kepada panwaslu dan KPU riau menindak tegas pelanggaran calonpeserta pilgubri atas nama rusli zainal dan mambang mit yang sudah memasang baliho dan membagi bagi gambar di sertai no urut di kota selatpanjang pada hari senin tanggal 28.07
pasangan RZ-MM berkunjung ke selatpanjang, berkedok silaturrahmi, tapi baliho, gambar poster dengan nomor urut di bagi bagi ke masyarakat, dan memaparkan program pemerintah terkait pelaksanaan pembangunan pimprov di bengkalis “sejak saya memimpin riau, Sudah 200 milyar saya peruntukan pembangunan di bengkalis,
jangan hanya turunkan spanduk dan baliho di selatpanjang , tapi permasalahan ini di harapkan untuk di tindak maupun di beri sangsi hukum, tertanda, (LSM AWAS, LSM Gertak, LSM Gerak jakarta,m LSM peduli masyarakat pesisiir, dan BP2KM)
panwas pilkada gubri
saya memang sangat tertekun begitu ada ibu – ibu dan anak muda datang kerumah saya pagi hari mereka menjelaskan seluruh proses pilkada dan keberhasilan RZ – MM , dan saya sangat tertarik mengenai pembicaraan mereka dan saya pun larut saat mereka memberikan setiap penjelasan menegenai keberhasilan dari kepemimpinan Rusli zaenal sebelumnya sebelumnya . dan saya mau nanya apakah telah dibenarkan mereka datang dengan memberikan keterangan tersebut saya takut juga pada Panwaslih kalau kalau nanti bermasalah . dan kami sekeluarga sangat simpatik dengan hal itu apalagi saya keturunan china dan yang datangpum baik baik orangnya , terima kasih ya mohon di tanggapi
linda wijaya Pekanbaru – Riau