Surabaya, Kompas – Sejumlah partai memakai hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2008-2013 sebagai bahan penyusunan calon anggota legislatif atau caleg pada Pemilu 2009. Kondisi ini membuat sebagian besar anggota legislatif dan pengurus partai dari Jatim berjuang sekuat tenaga membantu memenangkan calon yang diusung partainya.
Bantuan yang mereka berikan tidak hanya berupa kesediaan untuk menjadi juru kampanye, tetapi juga uang dan materi, seperti spanduk atau baliho, hingga pengerahan massa.
Koordinator Pemenangan Organisasi dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jatim Ferry Poernomo, Selasa (15/7) di Surabaya, mengatakan, untuk memenangkan pasangan Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam), setiap anggota DPR dan DPRD Jatim dari Partai Golkar harus memberi bantuan Rp 50 juta. Sedangkan anggota DPRD kota/kabupaten menyumbang rata-rata Rp 10 juta. Mereka juga diminta mengampanyekan pasangan Salam di daerahnya.
Langkah ini dilakukan karena Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla pada 5 Juli lalu mengatakan, mereka yang sukses memenangkan Salam di daerah pemilihan masing-masing akan direkomendasikan dicalonkan lagi pada Pemilu 2009. ”Kalau gagal, tentu ditegakkan disiplin partai,” kata Kalla (Kompas, 6/7).
Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Muktamar Luar Biasa Parung Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid bahkan menjanjikan berbagai hadiah dari sapi hingga mobil bagi kader partainya yang dapat meningkatkan suara paling banyak untuk pasangan Achmady-Suhartono (Achsan).
”Kami tidak akan memberi rekomendasi untuk maju mencalonkan dalam pemilu mendatang kepada mereka yang tidak bekerja keras mendukung calon yang dijagokan partai,” ujar Yenny.
Untuk mendukung target Dewan Pimpinan Pusat PKB ini, Ketua Pokja Pilkada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jatim Aminurokhman mengatakan, kader PKB yang memiliki jabatan eksekutif maupun legislatif harus berkontribusi aktif. Kader PKB harus ikut menanggung biaya kampanye pasangan Achsan di daerah, yang berkisar Rp 150 juta setiap kegiatan sebab subsidi DPW PKB Jatim hanya 10-15 persen dari kegiatan itu.
Dukungan yang konkret dan signifikan dari mesin parpol pengusung diakui Achmady seusai berkampanye di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum I di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Selasa.
Kredit poin
Ultimatum juga diberikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. Menurut anggota DPRD Jatim dari PDI-P, Saleh Ismail Mukadar, setiap kader partainya diharapkan bisa mewujudkan perolehan 30 persen suara di wilayahnya untuk pasangan Sutjipto-Ridwan (SR).
Dalam kampanye di Jombang, Megawati meminta bantuan kader dan simpatisan PDI-P menjadikan dirinya lagi sebagai presiden pada Pemilu 2009. Bantuan itu antara lain dengan memilih calon PDI-P pada pemilihan wali kota/bupati dan gubernur. Permintaan itu disampaikan kepada massa di Batu, Malang, dan Jombang, Selasa.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung juga mengaku mendukung Ridwan Hisjam, calon wagub yang mendampingi Sutjipto.
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Renville Antonio mengatakan, semua kader partainya harus bergerak membantu pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa). Sebab, ada instruksi dari partainya untuk berusaha sekuat tenaga memenangkan pasangan itu. ”Bantuan ini tak hanya dana, tetapi juga pengerahan massa hingga pencarian dukungan dan penempatan saksi di tempat pemungutan suara,” ujarnya.
Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji) memulai masa kampanye di Madura, Selasa. Kampanye antara lain di Pasar Baru, Bangkalan. (vin/ina/dwa/dia/raz/idr/ nwo/sut)
Source : Kompas.com