Home > Education > Political Marketing > PKS: Antara mabuk kemenangan dan mawas diri

PKS: Antara mabuk kemenangan dan mawas diri

JAKARTA- Percaya atau tidak, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini percaya takhyul. PKS menganggap nomor urut 8 sebagai angka hoki. Para ustadz, ulama, dan intelektual Muslim mengelus dada. PKS kok begitu? PKS sudah berubah?

“Saya melihat, ini gejala PKS mabuk kemenangan, dan keserakahan politik membuatnya percaya tahyul atau hoki yang sebenarnya tidak perlu,” kata Ustad Ja’far Umar Tholib, Senin (11/8) seraya pihaknya menyayangkan hal itu.

Mantan Panglima Laskar Jihad itu melihat, PKS sejak meraih kemenangan dalam pemilu 2004, akhir-akhir ini mabuk politik. Jika tak dikendalikan, keserakahan politik ini akan memabukkan mereka sendiri.

“Saya berharap PKS tak usah percaya tahyul, hoki dan sejenisnya. Angka delapan atau sembilan, itu kan hanya nomor politik dalam pemilu. Jangan bersikap memalukan begitu,” komentar Jafar.

PKS diharapkan Jafar membawa bangsa ini kepada keimanan, keadaban, kesantunan, kesatuan dan persatuan serta kesejahteraan dan keadilan, bukan untuk tahyul-tahyulan. Sehingga jangan sampai timbul kesan politik yang murahan.

Banyak pihak yang mengernyitkan dahi ketika Sekjen PKS Anis Matta membesar-besarkan angga 8. Lho, kok PKS jadi percaya hoki alias tahyul? “Angka 8 adalah angka hoki. Angka 8 merata gemuknya. Jangan seperti angka 9, karena gemuknya di atas dan gemuknya tidak rata,” kata Ketua Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS Anis Matta di acara launching nomor urut 8 PKS di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, akhir pekan lalu.

Wah, PKS terkena hipnotis angka delapan, rupanya. Budayawan dan sosiolog Radhar Panca Dahana mengungkapkan apa yang dilakukan bukan suatu yang besar bagi PKS. “Itu cuma trik untuk menarik, promosi tricking,” timpal Radhar.

Menyitir sebuah hadits yang shahih, angka delapan sejatinya masih kalah dengan angka sembilan. Ingat bahwa, Innallaha yuhibbul withro, sesungguhnya Allah itu suka dengan yang ganjil.

Namun anggapan masyarakat bahwa PKS mengklenikkan angka 8 dibantah anggota majelis syuro PKS Hidayat Nur Wahid. “Tidak, ini hanya pernyataan kepada masyarakat saja,” kata dia.

Nomor urut 8 yang dilaunching pada tanggal 8 bulan 8 tahun 2008, kata Hidayat, hanya bagian upaya PKS mendekatkan diri ke masyarakat. Sebab, publik Indonesia dinilai memang menyukai hal semacam itu.

“Nanti kan mereka memilih gambar dan nomor, kalau imej kita sudah tertanam di hati publik, nah itu akan sangat menguntungkan dan berasa bagus,” kata Hidayat. Jadi PKS tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. “Kita tetap partainya rasional,” tandasnya.
(j01/ini/ahl)

Source : Harian Waspada

You may also like
30 Parpol tidak Gelar Kampanye Terbuka
Hanya Sembilan Parpol Tamiang Kampanye Terbuka
Omong kosong Partai Aceh menang, Aceh merdeka
Satpol PP Copot Spanduk PRA

Leave a Reply