BANDA ACEH – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh melaporkan adanya intimidasi menjelang pemilu legislatif dari pihak-pihak tertentu, kepada tim dari Uni Eropa (UE). Laporan tersebut disampaikan ketua DPW PKS Ghufran ZA dalam kunjungan Tim UE ke kantor partai tersebut di Banda Aceh, tadi sore, terkait intimidasi yang terjadi pada kader PKS di daerah itu.
Tim yang diketuai oleh Vic Butler bersama penasihat hukum Indraneel Datta dan stafnya Firmansyah mengunjungi PKS guna berbagi informasi seputar pelaksanaan kampanye dan kondisi Aceh terkini. Pada kunjungan itu, Vic Butler mengatakan keberadaan Tim UE di Aceh bukan sebagai pemantau tapi hanya mengobservasi kondisi selama pelaksanaan pesta demokrasi di sana.
Sementara itu, Sekretaris Umum PKS Moharriadi mengatakan, pemantau asing dan nasional sebenarnya tidak diperlukan apabila semua partai politik peserta pemilu menjunjung tinggi segala peraturan yang telah ditetapkan. Namun untuk saat ini menurutnya, keberadaan pemantau baik nasional maupun asing akan sangat penting karena kondisi politik yang semakin memanas mendekati hari pemilihan.
Terkait intimidasi dan teror yang dilakukan partai politik terhadap kader PKS dan yang terbaru intimidasi terhadap saksi PKS di Pidie Jaya menyebabkan banyak saksi yang mengundurkan diri, tambahnya. Sebelumnya juga telah banyak terjadi intimidasi, teror dan pemukulan yang dialami partai berlambang bulan sabit dan padi ini. Setiap intimidasi tersebut sudah dilaporkan kepada panwas dan polisi.
Menyikapi intimidasi itu, Vic Butler mengatakan tidak bisa melakukan intervensi. Namun, pihaknya akan berusaha untuk memberi informasi terkait intimidasi yang terjadi selama pemilu ke kantor pusat. (put/ann)
Source : Waspada Online, 2 April 2009