DENPASAR–MI: Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme hanya menargetkan tiga juta suara untuk memenuhi batas minimal kuota 2,5 persen agar dapat mempertahankan eksistensi partai.
“Kita bersyukur untuk mengikuti Pemilu 2009 tidak perlu verifikasi. Tetapi ke depan harus bisa lebih baik, paling tidak mampu memenuhi kuota minimal tiga juta suara,” kata Ketua Umum DPP PNI Marhaenisme, Dyah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri.
Ia mengungkapkan hal itu saat peringatan ke-81 hari lahir PNI Marhaenisme di Sekretariat DPD PNI Marhaenisme Bali di Denpasar, Jumat (4/7), yang dihadiri jajaran pengurus setempat. Menurut Sukmawati, untuk bisa memenuhi kuota tersebut bukan hal yang mudah dan membutuhkan kerja keras jajaran pengurus, kader, simpatisan dan para pendukung.
“Kalau ditanya, apakah optimis? Ya optimistis. Tetapi agar keberadaan partai lebih dikenal dan mendapat penilaian baik dari masyarakat, perlu waktu dan kerja keras,” katanya. Meski begitu, Sukmawati yakin dengan kinerja kadernya saat ini, target PNI Marhaenisme pada pemilu 2009 akan tercapai.
Ketua DPD PNI Marhaenisme Bali, Shri IGN Arya Wedakarna MWS, juga merasa yakin partainya akan lebih dapat berkembang dibanding pemilu sebelumnya. “Ilustrasi saja dari Pemilu 99 dan Pemilu 2004, jumlah perolehan kursi kita terus meningkat. Tahun depan tentu akan lebih,” katanya.
Wedakarna juga menargetkan untuk Bali sendiri akan memperoleh 50 kursi DPRD atau minimal di setiap kabupaten/kota akan ada wakil rakyat dari partainya. Saat ini PNI Marhaenisme telah dilirik oleh masyarakat dan kader-kader partai lain yang sedang mencari partai alternatif, tambahnya. (Ant/OL-06)
Tulisan ini dikutip dari Media Indonesia Online
Hidup PNI Marhaenisme – Jadilah kaum Marhaenis sejati.Negara ini perlu banyak tokoh Marhaenis untuk membantu mengangkat kaum yang terpuruk akibat ulah para kapitalis yang bersembunyi di balik banyak parpol.