Jakarta – Publikasi hasil survei yang menempatkan pasangan SBY-Boediono di atas 60 persen dinilai upaya menggiring opini. Penggiringan opini ini agar pelaksanaan Pilpres 2009 hanya satu putaran dengan dalih efisiensi anggaran.
“Ada upaya untuk menggiring opini publik kalau pilpres harus berlangsung satu putaran dengan alasan efisiensi. Padahal ada capres-cawapres tertentu yang cemas menghadapi kemungkinan pilpres dua putaran,” kata pengamat politik dari UI, Rocky Gerung, kepada detikcom, Jumat (12/6/2009).
Menurut Rocky, politik survei yang dijalankan salah satu pasangan capres-cawapres jelas sebagai penggiringan opini. Untuk itu, peran pers sangat penting untuk menyeimbangkan bandul komunikasi publik.
“Dengan pers yang merdeka, kontrol kekuasaan akan terus berjalan sesuai dengan semangat demokrasi,” jelasnya.
Sebenarnya, lanjut Rocky, pilpres satu putaran atau dua putaran tidak lah begitu penting. Tentunya bia Pilpres bisa berjalan sukses dengan tidak ada kecurangan dalam prosesnya.
“Penyelenggaraan pilpres sebagai upaya menciptakan perubahan yang lebih baik adalah pelajaran demokrasi paling utama. Itulah yang harus kita perjuangkan,” pungkasnya. ( zal / ndr )
Source : Detik.com
nice info… namun sebenarnya survey politik yang dilakukan dengan baik akan memberi gambaran preferensi politik masyarakat Indonesia… Salam demokrasi… 🙂