Home > Education > Political Marketing > Popularitas SBY Turun

Jakarta, Kompas – Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semakin tergerus. Mayoritas masyarakat merasa tidak puas dengan hasil kerja Presiden Yudhoyono setelah dua tahun menjalankan pemerintahan.

Turunnya angka ketidakpuasan masyarakat terhadap Yudhoyono itu terlihat dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dipaparkan peneliti LSI, Ardian Sopa, di Jakarta, Minggu (16/10). ”Saat ini, tingkat kepuasan publik kepada SBY (Presiden Yudhoyono) merosot ke angka 46,2 persen,” katanya.

Survei yang dilakukan pada 5-10 Oktober ini melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi dengan sistem multistage random sampling. LSI menyebut tingkat kesalahan hasil survei lebih kurang 2,9 persen.

Hasil survei terakhir itu menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Yudhoyono terus menurun dibandingkan pada awal pemerintahannya pada Oktober 2009. Berdasarkan survei yang dilakukan LSI pada 100 hari pemerintahan Yudhoyono (Januari 2010), tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden masih 63,1 persen.

Tingkat kepuasan itu turun menjadi 60,7 persen pada Oktober 2010, tepat satu tahun Yudhoyono memimpin pemerintahan. Kini, setelah dua tahun berjalan, tingkat kepuasan masyarakat semakin merosot menjadi 46,2 persen saja.

”Itu berarti dalam waktu dua tahun, tingkat kepuasan publik atas kinerja SBY drop hingga 17 persen,” paparnya.

Berdasarkan penelitian kualitatif LSI, setidaknya ada beberapa penyebab tingkat kepuasan publik menurun. Pertama, Yudhoyono tidak mampu memenuhi harapan masyarakat. Kinerja Yudhoyono dalam lima bidang pembangunan, yakni ekonomi, hukum, politik, luar negeri, dan bidang sosial, tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Yudhoyono di lima bidang itu di bawah 50 persen.

Hanya kinerja di bidang keamanan yang dianggap berhasil. Sebanyak 56,3 persen responden mengaku puas atas kinerja Yudhoyono dalam bidang keamanan.

Penyebab kedua adalah melemahnya politik pendukung, yakni Partai Demokrat, Wakil Presiden Boediono, dan kabinet. Dukungan publik kepada Partai Demokrat yang merupakan pendukung utama Yudhoyono menurun dari 32,6 persen pada awal Januari 2010 menjadi 16,5 persen.

Di sisi lain, para kompetitor Yudhoyono atau Partai Demokrat dalam bursa calon presiden tahun 2014 justru menguat. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto justru mendapat dukungan di atas 10 persen. Sementara dukungan publik kepada tokoh-tokoh Partai Demokrat, seperti Ketua Umum Anas Urbaningrum, Ketua DPR Marzuki Alie, dan Ani Yudhoyono, di bawah 10 persen.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa mempertanyakan hasil survei LSI tersebut. (NTA)

Source : Kompas.com

Posted with WordPress for BlackBerry.

You may also like
Jaga Efektivitas Dukungan
Survei Kompas: Konfigurasi Parpol yang Tidak Berubah
Apresiasi untuk Politik dan Keamanan
Pertarungan Jokowi vs Prabowo Makin Sengit

Leave a Reply