VIVAnews – Juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha belum dapat mengomentari survei Lingkaran Survei Indonesia yang menyatakan popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semakin merosot. Popularitas Presiden yang terpilih dengan 60,8 persen suara turun menjadi di bawah 50 persen.
“Saya belum bisa beri komentar lebih lanjut, karena saya belum membaca laporan mereka,” kata Julian saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu.
Julian mengungkapkan, untuk mengomentari suatu hasil survei maka harus membaca laporan tersebut secara lengkap agar, dirinya dapat menanggapi hasil survei ini lebih akurat. Hal-hal seperti koresponden, parameter apa saja yang digunakan dan lain sebagainya.
“Butuh data yang lebih komprehensif. Saya harus tahu parameternya, respondennya, dan lain-lain,” ujar dia.
Menurut dia, yang lebih penting bahwa satu survei dilakukan tentunya alasan dan tujuannya. Seberapa pun objektifnya satu survei tentu di dalamnya ada nilai-nilai yang ikut menentukan, seperti dalam pengambilan sampel atau tujuan utama survei.
Julian juga menegaskan bahwa sangat penting mendapatkan data-data survei tersebut secara lengkap karena menyangkut pemerintahan dan presiden SBY. “Penting bagi saya mengetahui,” ujarnya.
Dia juga menyayangkan survei ini sulit diakses melalui internat, sehingga sulit mengetahui parameter survei tersebut.
Berdasarkan hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden SBY kembali menurun. Tingkat kepuasan masyarakat saat ini hanya 47,2 persen.
Survei ini berdasarkan data survei lapangan yang diambil pada 1-7 Juni 2011. Responden dipilih secara acak berjumlah 1.200 yang mewakili 33 provinsi. Wawancara tatap muka dengan margin of error plus minus 2,9 persen. (umi)
Source : Vivanews.com
Posted with WordPress for BlackBerry.