Home > Education > Political Marketing > PPP tak Terpengaruh Survei

BANDA ACEH – Pimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan tetap berkomitmen untuk mempertahankan Islam sebagai azas dan landasan perjuangan partai. PPP tidak mau terpengaruh dengan hasil survei yang menyatakan pemilih partai Islam semakin menurun pada Pemilu 2009.

Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L) DPW PPP Aceh, Edwar M Nur, dalam pernyataan tertulisnya kepada Serambi, Senin (26/1) menyatakan, penegasan itu disampaikan Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali, dalam pidato politiknya saat peringatan hari lahir (harlah) PPP yang ke 36 di Jakarta, Sabtu (24/1).

“Saat ini banyak partai berbasis Islam yang mencoba yang mencitrakan diri sebagai partai sekuler nasionalis, karena beberapa lembaga survei menyatakan pemilih partai Islam semakin menurun. PPP tidak mau terjebak dalam terminologi survei seperti itu, kita tetap komit akan nilai nilai keislaman dan terus berupaya menjadikan Islam sebagai rahmatan lilalamin,” kata Edwar mengutip pidato Ketua Umum PPP.

Dikatakan, komitmen itu mutlak harus dipertahankan oleh PPP, sebagai partai yang lahir dari fusi (gabungan) partai-partai Islam pada tanggal 5 Januari 1973. Partai yang bergabung dengan PPP kala itu adalah, Partai Masyumi, Partai Nahdlatul Ulama, Partai Islam Perti, dan Partai Serikat Islam Indonesia. “Ini merupakan bukti nyata bahwa Islam adalah darah daging yang selalu mengalir dalam tubuh PPP. Karena itu PPP tetap berkomitmen menjadikan Islam sebagai azas dan landasan perjuangan,” kata dia.

Harlah ke-36 PPP mengusung tema besar “Jalan Baru Indonesia Sejahtera” dengan sub tema “Berbeda Tetapi Tetap Bersaudara.” Edwar M Nur mengatakan, dalam konteks Aceh, sub tema perayaan harlah ke-36 PPP ini sangatlah tepat, karena sudah seharusnya perbedaan ideologi politik tidak menjadikan parpol dalam posisi berhadap-hadapan.

“Tetapi tetap dalam satu barisan dan ikatan persaudaraan menjadikan Aceh lebih maju, mandiri, dan bermartabat. Dalam menghadapi Pemilu 2009 bukanlah birahi ingin memperoleh kekuasan yang dikedepankan, tetapi bagaimana menjadikan partai politik sebagai instrument demokrasi dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” urai pria yang akrab disapa Edo ini.(*/nal)

Source : Serambi Indonesia

You may also like
PPRN Incar Partai Lokal
Kampanye dan Demokrasi Prosedural
Tak Masuk Akal, Atur Berita Pemilu: Tak Ada Kewajiban Media Massa Muat Berita Pemilu

Leave a Reply