Home > Education > Political Marketing > Prabowo Anti-Liberalisme, Ah Masak?

Prabowo Anti-Liberalisme, Ah Masak?

INILAH.COM, Jakarta – Kandidat calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, berambisi mengoreksi total sistem pekonomian Indonesia. Mantan Pangkostrad ini mengklaim sebagai orang terdepan yang melawan neoliberalisme yang kini berkembang. Ah masak sih?

Dewasa ini, ekonomi Indonesia, di mata Prabowo dianggap lebih kapitalis daripada negara kapitalis. Partai Gerindra yang berusaha keras meningkatkan jumlah anggotanya sampai 15 juta orang sampai akhir Februari ini, akan melakukan koreksi total atas kapitalisme atau laissez faire itu.

Di mata Prabowo dan Gerindra, laissez-faire yang dikenal sebagai neoliberalisme itu, terbukti gagal total. Sistem itu menciptakan sedikit orang kaya, banyak orang miskin sebagaimana di Indonesia .

Krisis ekonomi yang menghantui seluruh dunia saat ini menjadi perhatian khusus bagi kandidat capres dari Gerindra ini. Dalam pandangannya, sistem pasar bebas yang sekarang berlaku dominan di dunia hanya menguntungkan segelintir orang dan menyebabkan penderitaan pada rakyat banyak.

Amerika Serikat sendiri sudah mengakui pasar bebas yang tidak terkendali menyebabkan penderitaan pada rakyat banyak. “Kapitalisme murni hanya menguntungkan segelintir orang,” tegasnya.

Gerindra, kata Prabowo, akan berjuang untuk mengoreksi dan mengendalikan kapitalisme yang menyengsarakan rakyat banyak itu. “Itu perjuangan saya. Itu perjuangan Gerindra,” tandasnya dalam pelbagai diskusi.

Termasuk pemikiran Prabowo adalah mengenai perekonomian. Ia mengutarakan beberapa hal yang belum diketahui banyak orang. Misalnya, soal tiadanya kewajiban bagi pengusaha untuk menanamkan kembali uang hasil usahanya di Indonesia .

Prabowo menggarisbawahi dirinya sebagai penentang paham neoliberalisme laissez faire yang menurutnya, selama ini dianut Indonesia dengan berkiblat ke IMF dan AS. Baginya, sistem terbaik adalah ekonomi Pancasila berdasarkan UUD 1945.

Di mata Prabowo, para pendiri negara (founding fathers) sudah memikirkan sistem tersebut yang sudah disusun semenjak awal berdirinya negara. Karena menurutnya, para pendiri negara telah mengalami depresi ekonomi 1930.

Prabowo adalah putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo yang dulu mengirimkan para ekonom UI belajar di Harvard, Princeton dan UCLA dan UC Berkeley dan membangun ‘Mafia Berkeley’. Mereka inilah yang merancang sistem ekonomi Orde Baru atas permintaan Presiden Soeharto. Namun sekarang Prabowo mengkritisi sistem perekonomian produk Mafia Berkely karena memang keliru dan harus dikoreksi. Almarhum Sumitro sebelum wafat, sudah menyampaikan bahwa ekonomi model ‘Mafia Berkeley’ keliru dan harus dikoreksi generasi baru dan angkatan lebih muda karena monopoli-oligopoli dan KKN mendominasi ekonomi Orde Baru itu.

Kecuali itu, sistem tersebut juga memunculkan golongan kaya yang kian kaya dan kaum miskin nan kian papa. Sistem ekonomi itu tak menghasilkan rembesan ke bawah, sebaliknya justru ke atas.

Untuk menjawab tantangan kapitalisme itu, Prabowo yang juga Ketua HKTI ini menawarkan konsep ekonomi kerakyatan dengan basis pertanian dan kelautan.

”Sejak dulu saya sudah memberikan platform mengenai ekonomi kerakyatan berbasis pertanian dan kelautan. Ternyata sekarang sejarah membuktikan kalau saya benar,” tandas Prabowo.

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mempersiapkan mantan Danjen Kopasus dan mantan Pangkostrad itu sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. Persiapan Gerindra makin serius setelah Prabowo mundur dari Partai Golkar.

Sikapnya itu bukan soal ingin atau tidak ingin dicalonkan atau mencalonkan sebagai capres, tetapi lebih merupakan jawaban terhadap keinginan masyarakat. Kalau rakyat memang menghendaki, maka itu harus direspons secara baik.

“Kita akan lihat dinamika perkembangan politik. Saya akan jawab respon dari masyarakat,” katanya. [I4]

Source : inilah.com

You may also like
Politik Survei Giring Opini Pilpres Satu Putaran
Waspadai Serangan Fajar Pilpres 2009
Temui Warga Tionghoa, SBY Minta Hilangkan Politik Diskriminasi
Ramai ‘Cari Simpati’ Lewat Isu Populis

1 Response

  1. Parnoto

    Mega Prabowo munafik, liat iklan yang ttg kredit bagi orang kaya, bikin apartemen mewah dll.. Itu ditujukan untuk memecah belah rakyat agar membenci orang kaya, jadi kalau mereka terpilih, jangan harap ada orang kaya di indonesia karena mereka anti orang kaya, hanya mereka saja yang boleh kaya. Ngga ngaca apa kekayaan mereka yang resmi di umumkan saja sudah sedemikian besar, belom harta2 lainnya yang tidak di ekspose ke umum. Mega Prabowo munafik, sok suci. Belom apa2 sudah mengadu domba rakyat, bukannya mengayomi. Saya memang bukan orang kaya, tapi benci juga melihat iklan yang memecah belah rakyat seperti itu. Jangan heran kelak akan banyak rakyat yang diadu domba dan dipecah belah demi kepentingan golongan mega-prabowo.

Leave a Reply